#

Labels

Blogumulus by Roy Tanck and marewa

indonesia ternyata no.1 di dunia dalam hal ciber cryme  

Sabtu, 01 Agustus 2009



Jumlah kasus cyber crime atau kejahatan di dunia maya yang terjadi di Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia, antara lain, karena banyaknya aktivitas para hacker di Tanah Air.

"Kasus cyber crime di Indonesia adalah nomor satu di dunia," kata Brigjen Anton Taba, Staf Ahli Kapolri, dalam acara peluncuran buku Panduan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) di Jakarta, Rabu.

Brigjen Anton Taba memaparkan, tingginya kasus cyber crime dapat dilihat dari banyaknya kasus pemalsuan kartu kredit dan pembobolan sejumlah bank.

Menurut dia, para hacker lebih sering dalam membobol bank-bank internasional dibandingkan dengan bank-bank dalam negeri.

Setelah Indonesia, ujar Anton, negara lainnya yang memiliki jumlah kasus cyber crime tertinggi adalah Uzbekistan.

Karena tingginya kasus cyber crime, ia juga mengkritik buku PBHI yang tidak memiliki bagian khusus yang membahas tentang hal tersebut.

Buku PBHI pada 2009 adalah edisi yang kedua, setelah edisi perdana terbit pada 2006.

Ke-15 bab dalam buku tersebut berisi tema yaitu Hukum di Indonesia; Sistem Hukum di Indonesia; Bantuan Hukum di Indonesia; Pengaduan; Hukum Keluarga, Perempuan, dan Anak; Perjanjian Kredit; Hukum Tanah; Hukum Perburuhan; Hukum Lingkungan; Hak Individu dalam Hukum Pidana; Hak Konsumen; Pelanggaran HAM Berat dan Hak Korban; HAM dalam Konstitusi; Pemerintahan dan Kelembagaan Negara; serta Advokasi.

Buku PBHI diterbitkan atas kerja sama Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK), dan Indonesia-Australia Legal Development Facility (IALDF).

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


kenanganku di fakultas ekonomi UNRAM  



seprti biasa hiruk pikuk yang sudah lazim di lakukan oleh semua universitas di seluruh indonesia ketika menyambut anak SMA telah selesai bergelut dengan UAN, tepatnya tahun 2006 ketika aku dan temen-temenku di SMANTI mataram usai melaksakan ujian nasional kamipun sibuk mencari tempat kuliah dan sebagian ada juga yang kerja, aku dan orantuaku memutuskan untuk melanjutkan studiku di bangku kuliah,,, ada banyak pilihan tempat yang di sarankan untuk kuliah dan akhirnya mamaku memilih untuk aku aku kuliah di salah satu fakultas negeri di kotaku yaitu UNRAM dan aku allhamdulillah keterima di salah satu jurusan di fakultas ekonomi jurusan s1 akutansi seperti biasa momok bagi mahasiswa baru seperti aku adalah saat ospek, memang benar kata orang-orang kalau ospek memang banyak kenagannya. hari pertama ospek aku jalani dengan lumayan banyak hukuman maklum aku rada-rada bandel hehehehe...
pas aku hendak pulang dan menunggu jemputan terbersit di kepalaku tadi pas di aula ada tanya jawab antar mahasiswa baru dengan slah satu dosen ada seorang mahasiswi bertanya dan masih saja sampai teringat dalam benakku suaranya, seakan terbangun dari khayalanku ada sosok wanita kecil imut dan tentunya cantik dengan kaca mata menghiasi wajahnya lewat di hadapainku dan segera aku sadari kalau ternyata itu wanita yang tadi di aula yang bertanya,,, spontan aku langsung ngajkin kenaln maklumlah naluri lelakiku hehehe.. dan akhirnya kamipun berkenalan dan saling menukar nomer ponsel dan berlanjut saling bertukar pesan singkat,, ehm,,, aku kalau keinget itu pasti senyum-senyum sendiri hehehhee....
singkat cerita kamipun semakin dekat karena pemikiran kami sama kali yah dan nyambung aja pas kita ngobrol maklum sama-sama suka sama organisasi hampir setiap hari aku sama dia kemapun sama dia,,, akhirnya tiba saat yang aku nantikan yang memang sudah lama aku persiapkan untuk penembakan. hari jum'at jam 10 pagi di belkang kantin kampuz biru itu aku mengungkapkan isi hatiku ke padanya!!
" tika aku sayang sama kamu... apa selama ini kamu ga merasakan apa yang kurasakan?? aku mau setiap waktuku sama kamu, dan aku mau kita lewati hari-haari bareng" itu sebagian kata-kata yang masih aku ingat. dan sungguh kaget aku mendengar jawaban darinya " maafin ka yah ta?,, selama ini ka masih bingung sama ta karena ka ga pernah tau kalau ta sayang sama ka" dalam hatiku bergumam " oh my god" dan kembali melanjutkan kata-katanya" ka udah punya pacar" oh my god,,, seakan tertabarak truk tronton hatiku mendengarnya.
tetapi ketika kami berdua diam dan tertegun mungkin karena kami berdua gak tau apa yang harus di katakan. dia tiba-tiba menangis dan berkata" ka juga sayang sama ta tapi ka dah terlanjur terima dia, ka gak mau kehilangan ta". dengan gentleman aku terima semuanya walaupun hatiku in sampai sekarang masih menangis melihat dia bersamanya, samapi detik ini aku masih sangat sayang sama dia dan sampai kapanpun. tapi setelah waktu berjalan aku sadar aku ternyatatak pantas buatnya, tapi seandainya suatu ketika dia baca postinganku ini aku hanya ingin dia tahu kalau aku masih seperyi genta yang kamu kenal dahulu.

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


salah kaparah tentang HACKING  



Ajari saya meng-hack server orang dong mas, saya pingin menjadi hacker nih (Joko, Semarang)

Ini termasuk pertanyaan yang sering masuk ke mailbox dan window YM saya. Dalam beberapa tahun ini terminologi hacking memang menjulang. Buku yang “tipis”, “instan” dan menggunakan judul “hacking” menjadi syarat baru penulisan buku-buku populer di Indonesia. Ini adalah permainan berbahaya dari para penerbit (yang diamini penulis) karena kerusakannya bisa sampai ke generasi muda kita. Membuat semakin kentalnya budaya bahwa ilmu pengetahuan bisa didapat dengan cara cepat, instan, bahkan cukup dengan modal buku setebal 20-50 halaman. Yang pasti hacker bukanlah craker, hacker membangun sesuatu sedangkan cracker merusaknya. Mari kita kupas tentang hakekat hacker dan hacking activities ini.

Sebagian besar literatur menyebut bahwa istilah dan budaya hacker pertama kali digunakan pada tahun 1961 ketika MIT mendapat kesempatan menikmati mesin PDP-1. Komputer pertama produksi DEC ini menjadi mainan favorit mahasiswa MIT khususnya yang tergabung di Tech Model Railroad Club. Mereka membuat alat-alat pemrograman, membuat banyak program, mengembangkan etika, jargon dan bahkan ngoprek PDP-1 sehingga menjadi mesin video-game generasi awal. Budaya inilah yang kemudian terkenal menjadi budaya hacker yang sebenarnya. Para hacker di Tech Model Railroad Club menjadi tim inti laboratorium penelitian Artificial Intelligence (AI) MIT yang menjadi pioneer dalam penelitian AI di dunia sampai saat ini.

Project ARPAnet yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika tak lepas dari campur tangan para hacker MIT ini. ARPAnet lah yang menyatukan budaya hacker dari berbagai “suku”, misalnya dari Standford University dan Carnegie Mellon University (CMU). Para hacker MIT bahkan akhirnya berhasil mengembangkan sistem operasi sendiri bernama ITS (Incompatible Time-Sharing System) yang legendaris, menggantikan TOPS-10 sistem operasi standard yang diproduksi oleh DEC untuk PDP-10. ITS awalnya dibangun dengan assembler, tapi kemudian diubah ke dalam bahasa LISP, bahasa pemrograman functional yang dekat dengan dunia Artificial Intelligence.

Kreasi lain dari para hacker MIT yang cukup legendaris adalah Emacs (karya Richard Stallman), editor favorit yang tetap dipakai oleh banyak programmer mesin unix sampai saat ini. Saya mengenal pertama kali Emacs ketika masuk kampus di Saitama University tahun 1995, saya gunakan untuk menulis semua laporan kuliah saya, membaca email, browsing web, membaca newsgroup dan bahkan Emacs jugalah yang saya gunakan untuk membangun IlmuKomputer.Com generasi awal. Selain hacker dari MIT, para hacker Stanford University dan CMU juga tidak mau kalah, mereka bahkan berhasil mengembangkan aplikasi bersekala besar berupa expert system dan robot industri.

Hacker dari Bell Labs bernama Ken Thomson yang dibantu oleh hacker lain bernama Dennis Ritchie dengan bahasa C-nya mengembangkan sistem operasi Unix. Kolaborasi Thomson dan Ritchie adalah kekuatan yang sangat fenomenal, karena mesin Unix dan bahasa C adalah formula manjur pengembangan sistem operasi Unix dari varian manapun sampai saat ini (BSD maupun System V dimana Linux termasuk didalamnya). Perlu dicatat juga bahwa pada tahun 1982, para hacker dari Stanford dan Berkeley yang dipimpin William (Bill) Joy mendirikan satu perusahaan bernama Sun Microsystem.

Era 1984 dimulainya berbagai episode cracking yang cepat terkenal karena diangkat oleh pers dan para jurnalis. Para jurnalis mulai keliru menyebut kejahatan komputer dan penyimpangannya sebagai sebuah “hacking activities” dimana pelakuknya disebut dengan hacker.

Hacker yang sebenarnya adalah seperti Richard Stallman yang berjuang dengan Free Software Foundation dan puluhan tahun bermimpi membangun sistem operasi bebas bernama HURD. Linux Torvald juga adalah seorang hacker sejati karena tetap komitmen dengan pengembangan kernel Linuxnya sampai sekarang. Kontributor dalam pengembangan Linux dan software open source lain juga adalah para hacker-hacker sejati.

Pelaku carding (penyalahgunaan kartu kredit), phreaking, dan defacing bukanlah hacker tapi mereka adalah cracker. Ungkapan legendaris dari Eric S Raymond dalam tulisan berjudul how to become a hacker, “hacker membangun banyak hal dan cracker merusaknya“. Hacker sejati adalah seorang programmer yang baik. Sesuatu yang sangat bodoh apabila ada orang atau kelompok yang mengklaim dirinya hacker tapi sama sekali tidak mengerti bagaimana membuat program. Sifat penting seorang hacker adalah senang berbagi, bukan berbagi tool exploit, tapi berbagi ilmu pengetahuan. Hacker sejati adalah seorang penulis yang mampu memahami dan menulis artikel dalam bahasa Ibu dan bahasa Inggris dengan baik. Hacker adalah seorang nerd yang memiliki sikap (attitude) dasar yang baik, yang mau menghormati orang lain, menghormati orang yang menolongnya, dan menghormati orang yang telah memberinya ilmu, sarana atau peluang.

Bukanlah sifat seorang hacker apabila diberi kepercayaan memegang administrasi di sebuah server malah memanfaatkannya untuk kegiatan cracking. Atau bahkan kemudian menyerang dan menghancurkan server dari dalam ditambahi dengan memberi ejekan kepada pemilik server yang telah memberinya kesempatan. Dengan terpaksa saya sampaikan, sayapun pernah mengalaminya. Selama ini saya selalu mendukung movement anak-anak muda di dunia maya, saya senang dengan semangat mereka. Ratusan komunitas saya beri domain dan hosting gratis sebagai reward perdjoeangan mereka karena mau sharing knowledge ke teman-teman lain di tanah air. Sayangnya ada cracker yang mengaku hacker (meski tidak memiliki attitude sebagai hacker) yang mempermainkan peluang ini. Setelah puas membuat satu dedicated server yang berisi ratusan situs komunitas lain di-shutdown perusahaan penyedia server karena kegiatan phreaking yang dia lakukan, masih sempatnya mengumpat saya dengan sebutan-sebutan yang tidak manusiawi. Apakah saya kapok? Tidak Saya akan tetap memberi kepercayaan, dukungan server dan domain gratis bagi aktifis-aktifis dunia maya.

Hacker bukanlah orang dengan nickname, screenname atau handlename yang lucu, konyol dan bodoh. Eric S Raymond menyebut bahwa menyembunyikan nama, sebenarnya hanyalah sebuah kenakalan, perilaku konyol yang menjadi ciri para cracker, warez d00dz dan para pecundang yang tidak berani bertanggungjawab atas perbuatannya. Hacker adalah sebuah reputasi, mereka bangga dengan pekerjaan yang dilakukan dan ingin pekerjaan itu diasosiasikan dengan nama mereka yang sebenarnya. Hacker tidaklah harus orang komputer, karena konsep hacking adalah para pembelajar sejati, orang yang penuh antusias terhadap pekerjaannya dan tidak pernah menyerah karena gagal. Dan para hacker bisa muncul di bidang elektronika, mesin, arsitektur, ekonomi, politik, dsb.

Meluruskan pemahaman masalah hacker adalah proyek penyelamatan generasi dan perbaikan bangsa. Dan ini bisa dimulai dengan memperbaiki kurikulum pendidikan kita sehingga mampu mendidik mahasiswa kita menjadi hacker sejati. Dan marilah kita bersama-sama berdjoeang supaya menjadi hacker yang bisa memberi manfaat dan yang bisa memperbaiki republik ini dari keterpurukan.

Tetap dalam perdjoeangan!

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


tehnik dasar survival  

Guna bertahan hidup di dalam situasi sulit, kita harus berusaha untuk memenuhi kebutuhan dasar kita dari apa saja yang tersedia di sekitar kita. Maka dari itu perlu penguasaan teknik-teknik survival, diantaranya teknik membuat api, teknik membuat shelter, teknik membuat trap, teknik mendapatkan air, teknik membuat jejak dan isyarat.

1. Api

Api tidak hanya berfungsi untuk memasak bahan makanan saja, tetapi juga berfungsi untuk menjaga suhu tubuh kita. Selain itu dengan perapian kita dapat terhindar dari berbagai binatang. Binatang buas yang takut terhadap api antara lain : serigala, harimau, dan sebagainya.

Untuk menghangatkan tubuh, panas api akan lebih efektif menghangatkan tubuh jika kita membuat beberapa api kecil daripada membuat satu api besar.


Perapian yang baik haruslah diatur sedemikian rupa sehingga kayu dapat terbakar secara merata. Dengan penyusunan perapian yang baik dapat memberikan berbagai fungsi. Selain untuk menghangatkan tubuh, memasak, juga dapat dijadikan alat penghalau binatang.

Untuk mendapatkan perapian yang baik, diperlukan kayu/bahan yang kering dan mudah terbakar. Perapian yang baik biasanya dimulai dari ranting-ranting kecil untuk dijadikan fire starter. Untuk selanjutnya dapat dilanjutkan dengan kayu-kayu yang lebih besar.

Untuk mendapatkan api selain menggunakan alat khusus (korek api/pematik), juga dapat dilakukan dengan cara tradisional. Seperti menggesek-gesekan bahan kering dengan bahan kering lainnya. Letak keberhasilan pembuatan api tradisional yaitu dalam bentuk batang dan jenis bahan/kayu serta cara yang dilakukannya.
Teknik Membuat Api

Bunga api adalah tahap awal dalam pembuatan api. Selanjutnya ialah mengusahakan untuk menangkap bunga api dengan kawul atau ranting dan daun kering.

1. Mematik

Cara ini dilakukan dengan membenturkan atau menggesekan dua benda keras. Dapat dilakukan dengan dua benda yang sejenis ataupun dengan dua benda yang berbeda jenis. Cara yang dapat digunakan bermacam-macam, yang penting adalah dapat menimbulkan bunga api.

Salah satu caranya adalah dengan memaku kayu bidang datar hingga yang tampak bagian kepalanya saja. Kemudian gesekan/benturkan batu atau logam ke arah kepala paku tersebut. Gesekan dengan sedikit ditekan dan agak cepat hingga menimbulkan bunga api. Kemudian bunga api tersebut dapat ditangkap dengan sabut kering dan sebagainya.





2. Gergaji Api (Fire Saw)

Cara ini membutuhkan tenaga yang cukup besar dan kuat. Cara ini memanfaatkan efek panas akibat gesekan kayu. Metodanya seperti menggergaji kayu dengan kayu lainnya, sehingga menimbulkan bunga api. Biasanya kayu yang digunakan berbeda antara kayu satu dengan kayu yang lainya. Kayu yang dipilih adalah kayu yang empuk sehingga tidak terlalu sulit dalam melakukan penggergajian.















3. Fire Thong

Fire Thong adalah cara mendapatkan api dari sehelai kulit kayu atau rotan kering yang ditarik menyilang di atas sepotong kayu atau rotan kering. Kulit rotan tersebut dililitkan pada sebatang pohon yang empuk, lalu ditarik oleh tangan kanan dan kiri secara bergantian. Pada bagian bawahnya diberi sabut, kawul, atau dedaunan kering yang siap menangkap bunga api.







2 Shelter

Shelter ditujukan untuk melindungi survivor dari pengaruh alam, seperti panas, hujan, angin, dan dingin. Perlindungan ini dapat dibangun dari bahan-bahan yang sengaja dibawa ataupun dari bahan-bahan yang tersedia di alam (kayu, dedaunan, dll).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan shelter adalah :
Jangan membangun shelter di tempat yang riskan tergenang air (banjir), seperti di tepi sungai. Walaupun tempat itu terlihat bersih dan kering, akan sangat berbahaya apabila datang hujan.
Usahakan dalam pembuatan shelter tidak dibawah pohon yang berdahan rapuh atau di bawah pohon kelapa. Karena dapat membahayakan jika dahan rapuh atau buah kelapa itu jatuh menimpa shelter kita.
Tidak di tempat yang dicurigai sebagai sarang binatang buas atau sarang nyamuk/serangga. Karena dapat mengganggu kenyamanan beristirahat.
Bahan pembuat shelter harus kuat dan pengerjaannyapun sebaik-baiknya, karena akan mempengaruhi dalam kenyamanan kita.

Contoh barang bawaan yang dapat dijadikan shelter adalah ponco ataupun plastik berukuran kurang lebih 2×2 meter. Karena shelter yang dibangun dari ponco atau plastik kurang sempurna, maka dari itu selain memperhatkan empat hal diatas, perlu memperhatikan arah angin bertiup. Sehingga arah angin bertiup dapat dihalau oleh shelter yang kita bangun. Contoh bentuk shelter dapat dilihat melalui gambar.








Gambar bivak alam


Bentuk lain dari alam yang bisa dimanfaatkan sebagai shelter yaitu gua, lekukan tebing/batu yang cukup dalam, lubang-lubang dalam tanah, dan sebaginya.

Apabila memilih gua harap diyakini bahwa :

1. Gua tersebut bukan merupakan sarang binatang.

2. Gua tersebut tidak mengeluarkan gas beracun. Cara klasik mengetahuinya yaitu dengan menggunakan obor. Apabila obor dapat terus menyala di dalam gua, berarti gua tersebut aman dari gas beracun.

3. Gua tersebut terbebas dari bahaya longsor.


3 Trap

Salah satu keterampilan yang mendukung dalam melakukan kegiatan survival adalah keahlian membuat trap. Trap ini digunakan survivor untuk menangkap binatang untuk diambil dagingnya untuk dimakan. Membuat trap kadangkala memerlukan bahan lainya, seperti : karet, kawat, tali, dan sebagainya. Maka dari itu barang-barang tersebut tersedia di dalam survival kit.

Dalam pembuatan trap, hendaknya diketahui hewan apa saja yang biasa lewat atau tinggal di daerah itu. Dengan mengetahui hewan apa yang akan ditangkap, kita dapat menyesuaikan jenis trap apa yang akan dibuat. Perlu diingat bahwa trap akan sia-sia jika binatang yang telah terperangkap dapat meloloskan diri. Maka dari itu pembuatan trap biasanya dalam bentuk yang sederhana tetapi mempunyai kekuatan yang baik.

Trap sangat banyak jenis dan macamnya, karena dalam pembuatan trap tergnatung kepada kreasi survivor. Kita akan membahas lima jenis trap yang sering digunakan.

1. Trap Menggantung (Hanging Snare)

Perangkap model menggantung ini biasanya memanfaatkan :

a) Kelenturan dahan pohon.

b) Patok yang diberi lekukan dan dihubungkan dengan tali.

c) Tali laso yang lalu menghubungkan dahan pohon yang lentur dengan patok, sehingga apabila laso goyang maka tali pada patok akan lepas dan dahan pohon akan menarik, hingga akhirnya tali akan menjerat.

Perangkap ini ditujukan untuk menangkap binatang yang cukup besar seperti : kelinci, ayam, bebek, dan lain lain.



2. Trap Tali Sederhana

Untuk binatang yang berukuran kecil, seperti burung dapat digunakan perangkap tali sederhana yang diletakan di atas tanah ataupun digantung. Tali laso yang telah diberi umpan diikatkan pada dahan pohon atau batu yang berat. Sehingga apabila hewan telah terjerat, tidak bisa pergi kemana-mana lagi.







3. Trap Lubang Penjerat

Perangkap ini adalah modifikasi dari perangkap tali dan perangkap lubang. Perangkap ini terdiri dari :

a) Tali laso yang diikatkan pada dahan pohon yang kuat dan diletakan mendatar.

b) Lubang perangkap yang digali, kedalamannya disesuaikan dengan hewan yang akan ditangkap. Mulut lubang disamarkan dengan dedaunan dan laso diletakan di atas dedaunan tersebut.

c) Diberi umpan di atas dedaunan, ditengah laso.





4. Trap Menimpa

Perangkap lain yang ditujukan untuk menangkap binatang kecil lainya adalah perangkap menimpa. Perangkap ini memanfaatkan berat kayu untuk menindih. Model ini dikenal dengan nama Deadfall Snare. Yang diperlukan dalam pembuatan perangkap ini adalah :

a) Batang pohon besar ditumpukan pada kayu pohon lainya yang saling menopang.

b) Kayu pohon penopang yang saling berhubungan dengan batang pohon besar dan jika salah satu tersenggol, maka yang lain akan jatuh dan menimpa.

c) Umpan yang diletakan dekat dengan kayu pohon penopang dan apabila tergerak, maka kayu pohon penopang akan bergeser sehingga batang pohon besar akan jatuh menimpa.








5. Kombinasi Trap Lubang dengan Trap Menimpa

Perangkap ini merupakan kombinasi bentuk lubang perangkap dan perangkap menimpa. Perangkap ini terdiri dari :

a) Batang pohon besar untuk menimpa mangsa.

b) Kayu pohon yang saling menopang.

c) Umpan.

d) Lubang perangkap lengkap dengan samarannya.

Cara kerjanya hampir sama dengan trap menimpa, tetapi ketika mangsa tertimpa batang, ia akan langsung masuk ke lubang.





4.4 Air

Air merupakan kebutuhan pokok manusia. Kebutuhan manusia akan air lebih besar daripada kebutuhan manusia akan makanan. Manusia bisa bertahan hidup kurang lebih sepuluh hari tanpa makanan. Tetapi tanpa air menusia akan sulit bertahan lebih dari tiga hari. Oleh karena itu kebutuhan akan air mutlak didapatkan oleh survivor. Untuk mendapatkan air, survivor harus pandai dalam menganalisis medan disekitarnya, mencari apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan air. Manusia memerlukan air setidaknya seperempat liter sehari untuk minum.

Di daerah hutan tropis, sebenarnya tidak sulit untuk mendapatkan air. Kita bisa mendapatkan air dari sungai, mata air dan selokan kecil, genangan air di cekungan batu, dan sebagainya. Tetapi pertanyaannya apakah air tersebut dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan metabolisme manusia? Maka dari itu perlu pengetahuan dalam mencari air untuk diminum dan dimasak.

Berdasarkan sumbernya, air dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu air langsung dan air tak langsung.

Air langsung berarti air bersih yang dianggap aman untuk diminum saat itu juga. Contoh air yang langsung dapat diminum adalah : air sungai, mata air, air hujan yang telah ditampung, dan lain lain. Air langsung mempunyai ciri fisik yang bersih, jernih, tidak berwarna, dan tidak berbau. Kecuali air yang ditemukan melalui buah atau tumbuh-tumbuhan, seperti buah kelapa.Tetapi air langsung belum tentu juga dapat diminum sekaligus. Karena dikhawatirkan bahwa air itu telah tercemar pupuk kebun penduduk, pestisida, atau bahan kimia lainya. Maka dari itu sebaiknya diteliti dengan seksama terlebih dahulu sebelum meminumnya.

Air tak langsung adalah air yang digolongkan menjadi air yang masih memerlukan proses untuk diminum. Sumbernya terdapat di selokan kecil, genangan air, atau dari tumbuh-tubuhan seperti kantung semar.

Mengetahui sumber air sangat penting, karena kita dapat memprioritaskan air mana yang akan kita simpan di tempat minum untuk diminum dan air mana yang akan kita simpan di tempat air lain untuk mencuci bahan makanan kita.

Misalnya, seorang survivor akan lebih merasa percaya diri apabila meminum air dari mata air daripada meminum air yang ditemukan dari genangan air di bebatuan. Karena dari fisiknya memang air dari mata air memang lebih jernih. Sedangkan air dari genangan belum tentu jernih dan biasanya terdapat sarang serangga yang bertelur di genangan air itu. Maka lebih baik air itu dipakai untuk keperluan lain selain diminum.

Yang tak kalah penting adalah perasaan yakin akan kebersihan air yang akan kita minum. Karena perasaan tidak yakin akan kebersihan air yang kita minum akan memberikan sugesti dan menjadikan gangguan kepada diri kita sendiri.

1. Air langsung

Berikut adalah sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan survival :

a) Hujan

Apabila turun hujan ketika sedang ber-survival, maka sebaiknya kesempatan ini dipergunakan sebaik-baiknya untuk menampung air sebanyak-banyaknya. Untuk menampung air hujan, kita dapat memanfaatkan daun yang lebar, bambu, dan sebagainya.


b) Tanaman

Tanaman rambat dan rotan banyak dijumpai di pegunungan dan hutan rimba. Pilihlah tanaman rambat (akar gantung) yang masih segar. Lalu potonglah bagian bawah dari tanaman itu agar air yang terkandung di bagian atas tanaman dapat menetes ke bagian bawah, lalu air yang menetes ditampung di penampungan. Setelah itu baru potong bagian atasnya dengan jarak saru sampai satu setengah meter dari bagian bawahnya. Tanaman rambat ini dapat ditemukan di pohon-pohon besar. Dan satu pohon dapat diambil beberapa tanaman rambat. Sebenarnya air yang didapat dari tanaman rambat ini sedikit, tetapi cukup untuk membasahi tenggorokan.

c) Air sungai dan mata air

Kebanyakan air sungai yang d hutan dapat langsung diminum. Tetapi harap diteliti sebelumnya, apakah di sekitar sungai itu terdapat pembuangan kotoran atau limbah.

d) Air kelapa

Air kelapa merupakan penghapus dahaga yang baik. Air kelapa yang baik adalah kelapa yang masih muda. Biasanya satu buah kelapa berisi air sebanyak hampir satu liter. Usahakan apabila kita meminum air kelapa, harus yang masih baru atau kelapa hasil memetik sendiri. Karena apabila kelapa yang sudah terjatuh biasanya telah tua dan airnya tidak enak dan terkadang bau. Bahkan kemungkinan kelapa yang sudah jatuh adalah bekas makanan bajing, maka disangsikan kebersihannya.

e) Kondensi Tanah

Cara lain dalam medapatkan air adalah dengan memanfaatkan kondensi tanah. Hal ini memanfaatkan uap air tanah dan kemudian ditampung di suatu tempat. Caranya sebagai berikut :

1. Galilah tanah dengan kedalaman kira-kira setengah meter.

2. Gelarlah plastik untuk menutupi lubang tersebut. Dan ujung-ujungnya ditahan, agar plastik tersebut menutup lubang dengan rapat.

3. Beri pemberat di tengah plastik agar plastik agak menjorok ke dalam.

4. Sebelumnya letakan wadah penampung air di tengah –tengah lubang.

5. Biarkan seharian.



2. Air tidak langsung

Berikut adalah sumber air yang dapat kita manfaatkan tetapi harus kita dibersihkan terlebih dahulu.

a) Lubang air

Air yang berada di tempat ini biasanya bercampur dengan lumpur, potongan ranting atau dedaunan. Untuk memanfaatkannya kita perlu membersihkan dedaunan di permukaan air dengan cara dipungut langsung. Setelah itu diendapkan beberapa saat agar air tidak bercampur dengan lumpur. Setelah itu kita dapat melakukan proses penyaringan. Proses ini akan diterangkan lebih lanjut dimuka.

b) Air yang menggenang

Air yang menggenang dapat dimanfaatkan setelah dilakukan proses penyaringan. Air ini biasanya terdapat di saluran selokan yang telah mengering, celah antara batu karang, cekungan tanah/batu, atau tunggul-tunggul pohon yang telah mati.

Berikut adalah cara menyaring air :

1. Dengan kaos berlapis. Lebih baik apabila kaos itu berwarna putih, sehingga apabila kotor dapat terlihat dan dapat dibersihkan terlebih dahulu.

2. Dengan cara melewatkan air ke dalam rongga bambu yang telah dipotong di kedua ujungnya. Di dasar bambu diberi penyaring seperti kerikil, ijuk, rumput kering atau daun kering.

Air keruh juga dapat dimanfaatkan setelah dilakukan proses pengendapan selama dua puluh empat jam di tempat bersih. Apabila air yang telah diendapkan masih telihat atau terasa kotor, maka dapat dilakukan proses penyaringan beberapa kali. Tetapi cara yang paling aman untuk mendapatkan air bersih adalah setelah dibersihkan lalu air dimasak sampai masak.

Cara lain untuk mendapatkan air bersih adalah dengan membersihkan air yang keruh dengan mencampurkan zat-zat pembersih air yang dapat kita dapatkan di toko kimia. Cara itu sebagai berikut :

1. Campurkan tablet Halazone dengan air dan tunggu sepuluh sampai lima belas menit.

2. Campurkan dua hingga tiga tetes Iodine dengan seperempat liter air. Air dapat dimanfaatkan setelah tiga puluh menit.

3. Campurkan beberapa butir garam abu permanganate dengan air secukupnya. Reaksi sterilisasi dapat dilihat kira-kira dalam tiga puluh menit.

4. Campurkan bubuk pembersih (AGS) yang dijual di pasaran dengan air secukupnya.

4.5 Jejak dan Isyarat

Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan oleh seorang survivor untuk terlepas dari keadaan survival adalah membuat jejak dan isyarat. Dengan harapan bahwa ada tim SAR yang akan menerima dan mengerti pesan kita. Dan akhirnya kita dapat terselamatkan.

Membuat jejak dan isyarat memerlukan tekhnik tertentu agar tim SAR dapat mengerti maksud dari jejak dan isyarat yang kita buat. Bahkan ada beberapa sandi internasional untuk memberikan pesan dengan menggunakan media tertentu atau bahasa tubuh.

Tanda yang biasa digunakan sebagai kode isyarat pertolongan adalah dari barang-barang yang berwarna mencolok dari daerah di sekitarnya, agar mudah terlihat. Atau dapat digantungkan di pucuk pohon tertinggi agar SAR udara dapat mengidentifikasinya.

Cara lainya adalah dengan menjemur pakaian yang berwarna mencolok di batu-batuan sungai. Cara ini dinilai efektif karena biasanya tim SAR akan menyisir daerah sungai untuk mencari korban.

Maka dari itu dalam melakukan perjalanan ke hutan, sebaiknya kita membawa barang atau pakaian yang warnanya mencolok seperti warna kuning dan lain-lain.

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


tentang AL QUR'AN  

Jumat, 31 Juli 2009

Meski Nabi Muhammad telah mencurahkan segala upaya yang mungkin dapat dilakukan dalam memelihara keutuhan Al-Qur’an, beliau tidak me­rangkum semua surah ke dalam satu jilid, sebagaimana ditegaskan oleh Zaid bin Thabit dalam pernyataannya,
“Saat Nabi Muhammad wafat, Al-Qur’an masih belum dirangkum dalam satuan bentuk buku.”1
Di sini kita perlu memperhatikan penggunaan kata ‘pengumpulan’ bukan ‘penulisan’. Dalam komentarnya, al-Khattabi menyebut, “Catatan ini memberi isyarat akan kelangkaan buku tertentu yang memiliki ciri khas tersendiri. Sebenarnya, Kitab Al-Qur’an telah ditulis seutuhnya sejak zaman Nabi Muhammad. Hanya saja belum disatukan dan surah-surah yang ada juga masih belum tersusun.”2 Penyusunan Al-Qur’an dalam satu jilid utama (master volume) boleh jadi merupakan satu tantangan karena nasikh mansukh yang muncul kemudian dan perubahan ketentuan hukum maupun kata-kata dalam ayat tertentu memerlukan penyertaan ayat lain secara tepat. Hilangnya satu format halaman akan sangat merendahkan penyertaan ayat-ayat yang baru serta surahnya karena wahyu tidak berhenti untuk beberapa saat sebelum Nabi Muhammad wafat. Dengan wafatnya Nabi Muhammad berarti wahyu ber­akhir untuk selamanya. Tidak akan terdapat ayat lain, perubahan hukum, serta penyusunan ulang. Ini berarti kondisi itu telah mapan dalam waktu yang tepat guna memulai penyatuan Al-Qur’an ke dalam satu jilid. Tidak ada keraguan yang dirasakan dalam pengambilan keputusan dan kebijaksanaan dan bahkan telah memaksa masyarakat mempercepat pelaksanaan tugas ini. Allah swt. memberi bimbingan para sahabat dalam memberi pelayanan terhadap Al­Qur’an sebagaimana mestinya memenuhi janji pemeliharaan ‘ selamanya terhadap Kitab-Nya,
“Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya.”3
1. Kompilasi AI-Qur’an Semasa Kekuasaan Abu Bakr
i. Penugasan Zaid bin Thabit dalam Mengompilasikan Al-Qur’an
Zaid melaporkan,
Abu Bakr memanggil saya setelah terjadi peristiwa pertempuran al­Yamama yang menelan korban para sahabat sebagai shuhada. Kami melihat saat ‘Umar ibnul Khattab bersamanya. Abu Bakr mulai berkata,” ‘Umar baru saja tiba menyampaikan pendapat ini, ‘Dalam pertempuran al-Yamama telah menelan korban begitu besar dari para penghafal Al­Qur’an (qurra’),4 dan kami khawatir hal yang serupa akan terjadi dalam peperangan lain. Sebagai akibat, kemungkinan sebagian Al-Qur’an akan musnah. Oleh karena itu, kami berpendapat agar dikeluarkan perintah pengumpulan semua Al-Qur’an.” Abu Bakr menambahkan, “Saya kata­kan pada ‘Umar, ‘bagaimana mungkin kami melakukan satu tindakan yang Nabi Muhammad tidak pernah melakukan?’ ‘Umar menjawab, ‘Ini merupakan upaya terpuji terlepas dari segalanya dan ia tidak berhenti menjawab sikap keberatan kami sehingga Allah memberi kedamaian untuk melaksanakan dan pada akhirnya kami memiliki pendapat serupa. Zaid! Anda seorang pemuda cerdik pandai, dan anda sudah terbiasa menulis wahyu pada Nabi Muhammad, dan kami tidak melihat satu kelemahan pada diri anda. Carilah semua Al-Qur’an agar dapat dirang­kum seluruhnya.” Demi Allah, Jika sekiranya mereka minta kami me­mindahkan sebuah gunung raksasa, hal itu akan terasa lebih ringan dari apa yang mereka perintahkan pada saya sekarang. Kami bertanya pada mereka, ‘Kenapa kalian berpendapat melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad?’ Abu Bakr dan ‘Umar bersikeras mengatakan bahwa hal itu boleh-boleh saja dan malah akan membawa kebaikan. Mereka tak henti-henti menenangkan rasa keberatan yang ada hingga akhirnya Allah menenangkan kami melakukan tugas itu, seperti Allah menenangkan hati Abu Bakr dan ‘Umar.5
Setelah diberi keyakinan Zaid dapat menerima tugas berat sebagai pengawas komisi,6 sedang ‘Umar, sahibul fikrah, bertindak sebagai pembantu khusus.
ii. Jati Diri Zaid bin Thabit
Sejak usianya di awal dua puluh-tahunan, di masa itu, Zaid diberi ke­istimewaan tinggal berjiran dengan Nabi Muhammad dan bertindak sebagai salah seorang penulis wahyu yang amat cemerlang. Dia salah satu di antara para huffaz clan karena kehebatan jati diri itulah yang mengantarnya sebagai pilihan mumtaz untuk melakukan tugas tersebut. Abu Bakr as-Siddiq mencatat kualifikasi dirinya sebagai berikut:
Masa muda Zaid menunjukkan vitalitas dan kekuatan energinya.
Akhlak yang tak pernah tercemar menyebabkan Abu Bakr memberi pengakuan secara khusus dengan kata-kata, ‘Kami tak pernah memiliki prasangka negatif pada anda.’
Kecerdasannya menunjukkan pentingnya kompetensi dan kesadaran.
Pengalamannya di masa lampau sebagai penulis wahyu.7
Satu catatan tambahan dari saya (pengarang) tentang kredibilitasnya, Zaid salah seorang yang bernasib mujur di antara beberapa orang sahabat yang sempat mendengar bacaan Al-Qur’an Malaikat Jibril bersama Nabi Muhammad di bulan Ramadan.8
iii. Instruksi Abn Bakr terhadap Zaid bin Thabit
Izinkan kami sejenak memberi ulasan singkat tentang satu masalah yang pernah dikemukakan di hadapan Abu Bakr semasa menjadi khalifah. Sekali waktu seorang nenek menghadap minta penjelasan tentang hak waris dari seorang cucu yang telah meninggal dunia. Beliau menjawab bahwa bagian seorang nenek dari cucu tidak disebut dalam Al-Qur’an dan tidak pula beliau ingat bahwa Nabi Muhammad pernah memberi penjelasan akan hal itu. Dengan minta konfirmasi para hadirin, Abu Bakr menerima jawaban al-Mughira yang, saat itu, berdiri mengatakan bahwa beliau hadir saat Nabi Muhammad mengatakan bahwa bagian seorang nenek adalah satu per enam (1/6). Abu Bakr bertanya pada yang lain barangkali ada orang yang tak sepaham dengan al-Muhgira di mana Muhammad bin Maslama menegaskan secara pasti. Guna menyelesaikan tanpa sikap keragu-raguan, ini berarti Abu Bakr pernah minta pengesahan sebelum berbuat sesuatu terhadap penjelasan al-Mughira.9 Dalam hal ini Abu Bakr (dan seterusnya ‘Uthman seperti hendak kita lihat), semata­mata mengikuti perintah Al-Qur’an mengenai kedudukan para saksi:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. … Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki di antaramu. Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika orang lupa maka seorang lagi mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil…. “10
Hukum kesaksian memainkan peranan penting dalam kompilasi AI­Qur’an (juga dalam metode ilmu hadith), dan merupakan bagian penting dari instruksi Abu Bakr pada Zaid bin Thabit. Ibn Hajar melanjutkan,
“Abu Bakr mengatakan pada ‘Umardan Zaid, “Duduklah di depan pintu gerbang Masjid Nabawi. Jika ada orang membawa (memberi tahu) anda tentang sepotong ayat dari Kitab Allah dengan dua orang saksi, maka tulislah.”11
Ibn Hajar memberi komentar tentang apa yang dimaksud oleh Abu Bakr perihal saksi:
Sepertinya apa yang dimaksud dengan dua saksi berkaitan erat dengan hafalan yang diperkuat dengan bukti tertulis. Atau, dua orang memberi kesaksian bahwa ayat Qur’an telah ditulis di hadapan Nabi Muhammad. Atau, berarti agar mereka memberi kesaksian bahwa ini merupakan salah satu bentuk yang mana Qur’an diwahyukan. Tujuannya adalah agar menerima sesuatu yang telah ditulis di hadapan Nabi Muhammad bukan semata-mata berlandaskan pada hafalan seseorang saja.12
Saya lebih cenderung menerima pendapat kedua menyangkut penerimaan materi (ayat Al-Qur’an) berdasarkan bukti sumpah di hadapan dua orang saksi lain bahwa mereka telah menulis ayat di depan Nabi Muhammad. Pendapat ini diperkuat oleh pendapat Ibn Hajar yang mana “Zaid tidak mau menerima sesuatu materi tulisan yang akan dapat dipertimbangan kecuali dua orang sahabat menyaksikan bahwa orang itu menerima ayat Al-Qur’an seperti di­perdengarkan oleh Nabi Muhammad sendiri.”13
Menurut pendapat Profesor Shauqi Daif, Bilal bin Rabah jalan-jalan mengelilingi kota Madinah melakukan pengecekan tiap sahabat yang hadir dan memiliki ayat-ayat Al-Qur’an yang ia tulis setelah menerima apa yang diper­dengarkan oleh Nabi Muhammad sendiri.14
iv. Cara Zaid bin Thabit Menggunakan Materi tulisan Al-Qur’an
Cara yang biasa dipakai dalam menyatukan naskah agar seorang perumus kalimat (editor) mengadakan perbandingan dengan naskah lain dari hasil kerja yang sama kendati, biasanya tidak semua naskah memiliki nilai yang setaraf. Dalam memberi penjelasan terhadap tingkatan naskah yang paling dapat di pertanggungjawabkan dengan yang tak memiliki harga nilai, Bergstraser mem­buat beberapa ketentuan penting sebagai berikut,
Naskah yang lebih awal biasanya lebih dapat terjamin dan tepercaya dari naskah yang muncul kemudian.
Naskah yang sudah diubah dan dibetulkan oleh penulis melalui proses perbandingan dengan naskah induk, lebih tinggi tingkatannya dari ma­nuskrip-manuskrip yang tidak ada perubahan.15
Jika naskah asli masih ada, naskah lain yang ditulis dari naskah itu akan hilang nilainya.16
Blachere dan Sauvaget kembali menegaskan tentang poin ketiga: Jika naskah asli masih terdapat di tangan pengarang, atau salah satu naskah yang telah mengalami perubahan masih ada, maka nilai naskah-naskah lain akan dinafikan17 Demikian juga, tidak adanya naskah asli dari seorang pengarang, duplikat lain, dengan adanya naskah induk, hendaknya dibuang dan tidak di­pertimbangkan.
Gambar 6. 1: Garis pohon untuk sebuah teks tulisan pengarang
Anggaplah urutan manuskrip mengikuti skema pohon seperti di atas. Pertimbangkan dua dari sistem skenario yang ada:
Katakanlah bahwa penulis naskah asli hanya menghasilkan satu edisi buku di mana tidak ada edisi kedua atau perubahan pada edisi pertama. Maka ketiga naskah berikut tidak termasuk: (1). Buku yang ditulis sendiri (seluruh naskah yang ditulis oleh pengarang), (2). Satu manuskrip yangditulis dari naskah pengarang ash misalnya ditulis oleh A); dan (3) manuskrip lain yang muncul kemudian (mungkin ditulis oleh L). Maka sangat jelas bahwa yang kedua dan ketiga dianggap tak ada gunanya clan tidak dapat dipertimbangkan sewaktu mengadakan penyuntingan dari naskah yang ada, karena tak ada di antara mereka yang memiliki tingkat­an yang sama dengan naskah asli tulisan tangan dari pengarang pertama.
Satu lagi, andaikan ada satu edisi buku. Kemudian naskah tulisan ash bagaimanapun tidak ditemukan, penyunting harus memakai tiga manus­krip lain. Dua manuskrip ditulis oleh murid-murid si pengarang asli, kita sebut saja A dan B. Manuskrip ketiga X dikopi dari B. Maka X di sini tidak ada harganya. Penyunting harus berdasarkan seluruhnya kepada A dan B, dan tidak boleh membuang salah satu darinya karena kedua­duanya mempunyai nilai yang sama.
Demikianlah prinsip-prinsip penting kajian kritis naskah dan edisi penerbitan yang dikembangkan oleh pihak orientalis di abad kedua puluh. Ternyata empat belas abad yang silam, Zaid telah melakukan kegiatan persis seperti teori yang mereka buat. Sejak Nabi Muhammad menapakkan kaki di bumi Madinah, adalah merupakan titik permulaan kegiatan intensif penulisan. Banyak di antara para sahabat memiliki ayat-ayat Al-Qur’an yang mereka salin dari kertas kulit milik kawan-kawan serta para jiran. Dengan membatasi terhadap ayat-ayat yang disalin di bawah pengawasan Nabi Muhammad, Zaid meyakinkan bahwa semua materi yang beliau teliti memiliki tingkatan yang sama dan hal yang demikian memberi jaminan mutlak atas ketelitian yang dicapai. Setelah menghafal Al-Qur’an dan menulis banyak semasa duduk ber­satna Nabi Muhammad, ingatan atau hafalan Zaid hanya dapat dikomparasikan dengan materi yang sama, bukan dengan naskah kedua atau ketiga.18 Maka arti itu, sikap keras Abu Bakr, `Umar dan Zaid atas materi dari tangan pertama dengan dua orang saksi dimaksudkan agar memberi dukungan anggapan clan guna memberi jaminan ada status yang sama. Di dorong oleh semangat yang meluap dari para pelakunya proyek tersebut berkembang menjadi upaya sebenarnya yang dilakukan oleh masyarakat:
Kalifah Abu Bakr mengeluarkan undangan umum (atau seseorang dapat dianggap sebagai dekrit) guna memberi peluang pada setiap orang yang mampu untuk ikut berpartisipasi.
Proyek tersebut dilakukan di dalam masjid Nabi Muhammad, sebagai .pusat berkumpul.
Dalam memberi respons terhadap instruksi seorang khalifah, ‘Umar berdiri di depan pintu gerbang masjid mengumumkan pada setiap orang yang memiliki tulisan ayat Al-Qur’an yang dibacakan oleh Nabi Muhammad agar membawanya ke masjid. Bilal juga mengumumkan hal yang sama ke seluruh lorong jalan jalan di kota Madinah.
v. Zaid bin Thabit Memanfaatkan Sumber Hafalan
Ini kelihatan jelas bahwa perhatian ditumpukan kepada ayat yang tertulis, sumber utama tulisan yang ditemukan-baik di atas kertas kulit, papan-papan kayu, atau daun-daun ( ) dst.-tidak hanya diverifikasi dengan hanya melalui tulisan-tulisan yang lainnya saja tetapi juga melalui hafalan para sahabat yang belajar langsung dari Nabi saw. Dengan meletakkan dasar-dasar persyaratan yang begitu ketat dalam penerimaan baik dari segi tulisan maupun hafalan, maka kesamaan status akan lebih terjamin.
Dalam keadaan apa pun Zaid bin Thabit selalu merujuk pada hafalan orang lain: “Al-Qur’an saya kumpulkan dari berbagai bentuk kertas kulit, potongan tulang, dan dari dada para penghafal.” Dalam hal ini az-Zarakhasi memberi ulasan,
Keterangan ini telah menyebabkan kalangan tertentu menganggap bahwa tak ada seorang pun yang hafal seluruh Al-Qur’an pada zaman kehidupan Nabi Muhammad. Melihat anggapan Zaid bin Thabit dan Ubayy bin Ka’b yang seperti itu, maka anggapan di atas tidak dapat dipertahankan dan, hal ini merupakan sebuah kekeliruan. Apa yang dimaksud Zaid pada dasarnya ia hanya mencari ayat-ayat tertulis dari berbagai sumber yang masih tercecer untuk dicocokkan dengan apa yang telah dihafal – para huffaz. Dengan cara demikian, tiap orang berpartisipasi dalam proses pengumpulan. Tak ada orang siapa pun yang memiliki sebagian ayat ke­mudian tak diikutsertakan. Demikian juga tak seorang pun memiliki alasan untuk menyatakan sikap prihatin tentang ayat-ayat yang dikum­pulkan dan tak seorang pun melakukan komplain bahwa naskah yang dikumpulkan hanya dari beberapa pilihan orang tertentu.19
Ibn Hajar memberi perhatian secara khusus terhadap keterangan yang diberikan Zaid, “Saya dapati dua ayat terakhir dalam Surah al-Bara’h hafalan ada pada Abu Khuzaima al-Ansari,” membuktikan bahwa tulisan yang ada pada Zaid serta hafalannya dianggap tidak mencukupi. Segala sesuatunya memerlukan pengesahan.20 Lebih lanjut In Hajar mengatakan,
Abu Bakr tidak memberi wewenang padanya agar menulis kecuali apa yang telah tersedia dalam bentuk tulisan berupa kertas kulit. Itu adalah sebab utama Zaid tidak mau memasukkan ayat terakhir dari Sarah al­Bara’ah sebelum ia sampai dengan membawa bukti suatu ayat yang telah tertulis (dalam bentuk tulisan), kendati ia mempunyai banyak sahabat yang dengan mudah untuk dapat mengingat kembali secara tepat dari hafalan mereka.
vi. Keaslian Al-Qur’an: Masalah Dua Ayat Terakhir Surah Bara’ah
Kata-kata tawatur ( ) merupakan ungkapan umum dalam lexicon Islam. Misalnya, Al-Qur’an telah dialihkan melalui kata mutawatiratau naskah tertentu dibangun dengan sistem mutawatir. Kata tawatur ditujukan pada pengumpulan informasi dari berbagi sumber dan perbandingan di mana jika sebagian besar menyetujui suatu bacaan, maka hal yang demikian memberi keyakinan akan keaslian bacaan itu sendiri. Selama tidak ada kesepakatan ilmiah tentang jumlah saluran atau perorangan yang diperlukan dalam men­capai tingkat tawatur, masalah utamanya adalah bagaimana mendapatkan ketentuan mutlak dan persyaratan untuk mencapai tujuan ini boleh jadi berbeda menurut ruang, waktu, serta lingkungan yang ada. Para ilmuwan biasanya tetap berpegang pada pendapat bahwa sekurang-kurangnya mesti terdapat se­tengah lusin sumber riwayat yang lebih dikehendaki di mana dengan adanya jumlah yang lebih besar kemungkinan pemalsuan akan semakin mengecil dan lebih rumit.
Kembali pada Sarah al-Bara’ah, di , mana dua ayat terakhir diberi pengesahan dan dimasukkan ke dalam mushaf, semata-mata berdasar atas kulit kertas dari Khuzaimah (serta saksi-saksi yang jadi kemestian), yang diperkuat dengan hafalan Zaid bin Thabit dan beberapa huffaz lainnya. Akan tetapi dalam hal kualitas sebagai kitab Al-Qur’an, bagaimana kita dapat menerima satu naskah kulit kertas dan beberapa hafalan para sahabat sebagai alasan tawatur yang dapat diterima? Anggaplah, jika dalam ruangan kelas berukuran kecil di depan dua atau tiga mahasiswa seorang guru besar membaca sebuah sya’ir pendek dari hafalannya dan setelah itu langsung tiap orang menanyakan beberapa mahasiswa tentang itu. Jika bacaan mereka sama, maka, kita memiliki kepastian secara mutlak bahwa hal itu seperti apa yang diajarkan sang guru besar.
Sama juga halnya dengan ayat-ayat atau sumber-sumber yang ditulis dan dihafal, dengan syarat tidak ada kolusi di antara mereka (pemain), dan ini apa yang saya gambarkan secara empiris dalam kelas tadi. Begitu juga dengan masalah Surah al-Bara’ah di mana tidak ada perselisihan tentang sumber­sumber yang ada, walaupun ada perselisihan itu relatif sangat kecil, men­jadikan dasar yang cukup memadai untuk kepastian. Dan guna meng-counter kekhawatiran konspirasi terdapat argumentasi logis: kedua ayat tersebut tidak memiliki sesuatu yang baru secara teologis, tidak membicarakan tentang sebuah pemujaan famili tertentu, dan tidak pula memberi informasi tentang sesuatu yang tak terdapat dalam Al-Qur’an. Adanya konspirasi menciptakan ayat-ayat seperti itu sangat tidak masuk akal karena tidak ada kepentingan yang tampak yang mungkin lahir dari upaya pemalsuan.22 Dalam suasana seperti ini di mana Allah swt. secara pribadi menjamin sikap kejujuran para sahabat terhadap Kitab Suci-Nya, maka kita dapat menarik kesimpulan akan adanya tawatur yang cukup dalam menentukan keputusan akhir ayat-ayat tersebut.
vii. Penyimpanan Suhuf dalam Arsip Kenegaraan
Setelah tugas terselesaikan, kompilasi Al-Qur’an disimpan dalam arsip kenegaraan di bawah pengawasan Abu Bakr.23 Kontribusinya seperti yang kita dapat simpulkan adalah penyatuan fragmentasi Al-Qur’an dari sumber pertama, kemudian ia menjelajah ke seluruh kota Madinah dan menyusunnya untuk transkripsi penulisan ke dalam satu jilid besar (master volume). Kompilasi ini disebut dengan istilah suhuf. la merupakan kata jamak suhuf ( : secara literal artinya, keping atau kertas) dan saya percaya ini mempunyai arti yang berbeda dengan kata tunggal Mushaf yang sekarang menunjukkan sebuah naskah tulisan Al-Qur’an).
Sebagai kesimpulan, segala upaya Zaid adalah penyusunan semua surah dan ayat secara tepat, dan kemungkinan besar sebagai seorang putra Madinah dia menggunakan script dan ejaan Madinah yang umum atau konvensional (Tetapi tampaknya ukuran kepingan-kepingan kertas yang digunakan untuk menulis Al-Qur’an tidak sama sehingga menjadikan tumpukan kertas itu tidak tersusun rapi. Oleh karena itu, dinamakan Suhuf Hanya lima belas tahun kemudian, saat Kalifah ‘Uthman berupaya mengirim naskah­naskah Al-Qur’an ke pelbagai wilayah kekuasaan umat Islam dari hasil kemenangan militer telah memperkuat tersedianya kertas kulit bermutu tinggi dan ia mampu memproduksi kitab Al-Qur’an dalam ukuran kertas yang sama yang kemudian lebih dikenal sebagai Mushafs.
2. Peranan `Umar dalam Pengenalan Kitab Suci AI-Qur’an
Dengan menunjuk ‘Umar sebagai penerus khalifah, setelah Abu Bakr wafat di atas tempat tidur, sebelumnya dia telah memberi kepercayaan terhadap penerusnya tentang mushaf-mushaf yang ada.24 Di samping adanya berbagai kemenangan dalam pertempuran yang menentukan, ‘kekuasaan ‘Umar diwarnai pengembangan Al-Qur’an secara pesat melintasi batas semenanjung Arab. Beliau mengutus sekurang-kurangnya sepuluh sahabat ke Basra guna mengajarkan Al-Qur’an,25 demikian pula ia mengutus Ibn Mas’ud ke Kufa.’26 Ketika ‘Umar diberitahukan tentang adanya orang lain di Kufa yang men­diktekan Al-Qur’an pada masyarakat melalui hafalan, ‘Umar naik pitam seperti kegilaan. Saat menemukan orang tersebut yang tidak lain adalah Ibn Mas’ud, beliau ingat akan kemampuannya, kemudian merasa tenang dan dapat me­redam kembali sikap emosinya.
Berita penting lainnya adalah mengenai pengenalan ajaran Al-Qur’an di Suriah. Yazid bin Abu Sufyan, penguasa Suriah, mengadukan masalah pada ‘Umar tentang orang-orang Muslim yang memerlukan pendidikan Al-Qur’an dan juga keislaman. la mendesak agar ‘Umar dapat mengutus para dosen, kemudian ‘Umar memilih tiga orang sahabat melakukan tugas tersebut yang masing-masing terdiri dari Mu’adh, ‘Ubada, dan Abu Darda. ‘Umar meminta mereka untuk terus menuju Hams yang setelah mencapai tujuan, salah satu dari mereka agar pergi ke Damaskus dan tempat lain di Palestina. Saat penduduk setempat merasa puas dengan tugasnya di Hims, Abu ad-Darda’ meneruskan perjalanan ke Damaskus, sedangkan Mu’adh ke Palestina dengan meninggalkan ‘Ubada di belakang. Mu’adh meninggal dunia setelah itu dan Abu ad­ Darda’ tinggal di Damaskus beberapa waktu lamanya dan dapat membuat halaqah yang sangat masyhur dengan mahasiswa asuhannya melebihi 1600 orang.27 Dengan membagi murid-murid ke dalam sepuluh kelompok, ia menugaskan seorang instruktur secara terpisah pada tiap kelompok dan melakukan inspeksi keliling dalam memantau kemajuan mereka. Bagi mereka yang telah lulus tingkat dasar, dapat mengikuti bimbingan langsung beliau agar murid yang lebih tinggi tingkatnya merasa lebih terhormat belajar bersama Abu ad-Darda’ dan berfungsi sebagai guru tingkat menengah.28
Metode yang sama dipraktikkan di tempat lain, Abu Raja’ al-Ataradi menyatakan bahwa Abu Musa al-Ash’ari membagikan murid-murid ke beberapa kelompok di dalam Masjid Basra,29 dalam bimbingannya yang hampir mencapai 300 orang.30
Di ibu kota, `Umar mengutus Yazid bin ‘Abdullah bin Qusait untuk mengajar AI-Qur’an di kalangan orang Badui,31 dan melantik Abu Sufyan sebagai inspektur untuk suku mereka agar mengetahui sejauh mana mereka sudah belajar.32 Dia juga menunjuk tiga sahabat yang lainnya di Madinah untuk mengajar anak-anak dengan setiap orangnya digaji lima belas dirham per bulan,33 dan setiap murid (termasuk orang dewasa) dinasihati untuk diajarkan lima ayat yang mudah.34
Setelah ditikam oleh Abu Lu’lua (seorang hamba sahaya Kristen dari Persia)35 di akhir tahun 23 hijrah, `Umar menolak untuk menunjuk seorang khalifah, dan membiarkannya kepada masyarakat untuk memilihnya dan pada waktu itu Suhuf diamanahkan kepada Hafsa, mantan istri Nabi Muhammad saw..
3. Kesimpulan
Pengabdian Abu Bakr sendiri terhadap AI-Qur’an sangat mengagumkan, dia sangat memperhatikan instruksinya tentang dua saksi untuk membangun otentisitas,36 dan mempraktikkan peraturan ini dalam kompilasi AI-Qur’an itu sendiri. Walhasil, walaupun ditulis di atas kertas yang tidak sempurna dan berbeda ukuran, ini telah menunjukkan keikhlasan dalam usahanya semampu mungkin untuk memelihara Al-Qur’an (kalamullah). Kemenangan yang berarti melebihi batas padang pasir Arab mendorong kemajuan pendidikan Islam sampai ke Palestina dan Suriah; Pemerintahan ‘Umar telah mengembangkan sekolah-sekolah untuk menghafal Al-Qur’an di dua negeri padang pasir kering dan tanah bulan sabit yang subur dan kaya. Tetapi perhatian pada zaman khalifah ‘Uthman clan usaha-usaha Zaid bin Thabit sebagai orang yang memulai mengkompilasikan Al-Qur’an dan tidak berhenti dengan wafatnya Abu Bakr.
1. Ibn Hajar, Fathul Bari, ix: 12; Lihat juga al-Bukhari, Sahih, Jami’ Al-Qur’an, hadith.4986.
2. As-Suyuti, al-Itqan, i:164.
3. Qur’an 15:9
4. Qurra’ (lht. pembaca-pembaca) adalah istilah yang biasa dipakai untuk para hufiaz, Mereka orang-orang yang hafal Al-Qur’an. Qurra’ dengan ketakwaannya selalu berada dalam barisan paling depan pada waktu perang dan banyak yang mati dibanding dengan tentara-tentara biasa.
5. Al-Bukhari, sahih, Jam’i Al-Qur’an, hadith, no. 4986; lihat juga Ibn Abi Dawud, al-Masahif,
6. Lihat Ibn Abi Dawud al-Masahif, hlm. 6.
7. Lihat al-Bukhari, Sahih, Jam’i AI-Qur’ an, hadith no. 4986; Ibn Abi Dawud, al-Masahif, hlm. 8.
8. Tahir al-Jaza’iri, at- Tibyan, hlm. 126; Lihat juga A. Jeffery (ed.), al-Mabani, hlm. 25.
9. Malik, al-Muwatta’, al-Fara’id: 4, hlm. 513.
10. Qur’an 2: 282, Perintah menggantikan dua orang perempuan untuk satu orang lelaki mungkin dikarenakan perempuan kurang biasa dengan proses perdagangan secara umum. Lihat Muhammad Asad, Terjemahan AI-Qur’ at, Surah 2, catatan kaki 273.
11. Ibn Abi Dawud, al-Mashafi, hlm. 6. Lihat juga Ibn Hajar, Farhul Bari, ix: 14.
12. Ibn Hajar, Fathul Bari, ix: 14-15.
13. Ibn Hajar, Fathul Bari, ix: 14.Sumber lihat al-Bukhari, Sahih, hadith no. 4986;
14. Shauqi, Daif, Kitab as Sab’a of/bn Mujahid, Pendahuluan hlm. 6.
15. Bergstasser, Usul Naqd an-Nusus wa Nashr al-Kutub (in Arabic), Kairo, 1969, hlm. 14.
16. Ibid, hlm. 20.
17. R. Blachcre dan J. Sauvaget, Regles pour editions et traductions de textes arabes. Diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh al-Miqdad, hlm. 47.
18. Dalam membuat (penyuntingan) satu teks, secara akademik perbandingan di antara derajat manuskrip
19. Az_Zarkahshi, Burhan, i:238-239.
20. Ibn Hajar, Fathul Bari, iv: 13.
21. Ibid., ix: 13.
22. Lihat hlm. 323-4 untuk contoh pemalsuan di mana alur ayat yang mengandung kepentingan teologi.
23. Al-Bukhari, Sahih, Fada’il AI-Qui an 3; Abu `Ubaid, Fa,da’il, hlm. 281; at-Tirmidhi, Sunan, had7th no. 3102.
24. Abu ‘Ubaid, Fada’il, h1m.281.
25. Lihat ad-Darimi, Sunan, i:135, diedit oleh Dahman.
26. Ibn Sa’ad, Tabaqat, vi:3.
27. Adh-Dhahabi, Seyar al-A’lam an-Nubala, ii:344-46
28. Ibid, ii:346.
29. Al-Baladhuri, Ansab al-Ashraf, I:110; Ibn Durais, Fada’il, hlm. 36; al-Hakim, al-Mustadrak,
ii: 220
30. Al_Faryabi, Fada’il, AI-Qur’an, hlm. 129
31. Ibn al-Kalbi, Thamhrat an-Nasab, hlm. 143; Ibn Hazm, Thamhrat al-Ansab, hlm. 182.
32. Ibn Hajar, al-Isabah, i:83, no. 332.
33. Al_gaihaqi, Sunan al-Kubra, vi: 124.
34. Ibn Kathir, Fada’il, vii:495.
35. William Muir, Annals of the Early Caliphate, hlm. 278.
36. Qur’an, 2:282.

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


web 2.0  



Web 2.0, adalah sebuah istilah yang dicetuskan pertama kali oleh O'Reilly Media pada tahun 2003, dan dipopulerkan pada konferensi web 2.0 pertama di tahun 2004,[1] merujuk pada generasi yang dirasakan sebagai generasi kedua layanan berbasis web—seperti situs jaringan sosial, wiki, perangkat komunikasi, dan folksonomi—yang menekankan pada kolaborasi online dan berbagi antar pengguna. O'Reilly Media, dengan kolaborasinya bersama MediaLive International, menggunakan istilah ini sebagai judul untuk sejumlah seri konferensi, dan sejak 2004 beberapa pengembang dan pemasar telah mengadopsi ungkapan ini.

Walaupun kelihatannya istilah ini menunjukkan versi baru daripada web, istilah ini tidak mengacu kepada pembaruan kepada spesifikasi teknis World Wide Web, tetapi lebih kepada bagaimana cara si-pengembang sistem di dalam menggunakan platform web. Mengacu pada Tim Oreilly, istilah Web 2.0 didefinisikan sebagai berikut:

"Web 2.0 adalah sebuah revolusi bisnis di dalam industri komputer yang terjadi akibat pergerakan ke internet sebagai platform, dan suatu usaha untuk mengerti aturan-aturan agar sukses di platform tersebut. ”

Web 2.0 menjadi topik hangat dalam pembahasan web saat ini.

Prinsip-prinsip Web 2.0

* Web sebagai platform
* Data sebagai pengendali utama
* Efek jaringan diciptakan oleh arsitektur partisipasi
* Inovasi dalam perakitan sistem serta situs disusun dengan menyatukan fitur dari pengembang yang terdistribusi dan independen (semacam model pengembangan "open source")
* Model bisnis yang ringan, yang dikembangkan dengan gabungan isi dan layanan
* Akhir dari siklus peluncuran (release cycle) perangkat lunak (perpetual beta [1])
* Mudah untuk digunakan dan diadopsi oleh user

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


friendster  


Friendster, yang ide penamaannya berasal dari nama Napster, adalah sebuah situs web jaringan sosial yang memberikan fasilitas untuk membuat profil dan kemudian mengisi data dirinya untuk kemudian mendapatkan akun di Friendster. Dalam Friendster, kita juga dapat melihat teman dari teman kita dan teman dari teman dari teman kita, selain melihat teman kita sendiri.

Friendster dimulai sejak tahun 2002 oleh Jonathan Abrams dan sekarang sudah melewati masa beta test. Sejak awal 2005, Friendster juga telah memulai fitur blog.

Saat ini Friendster telah menginternasionalisasi bahasanya yang semula hanya bahasa Inggris, saat ini telah tersedia bahasa Indonesia, bahasa Tionghoa, bahasa Spanyol, bahasa Korea, bahasa Jepang, bahasa Vietnam, bahasa Malaysia.Kiprah

Situs ini merupakan situs jaringan sosial pertama di internet yang memiliki basis awal di negara-negara berbahasa Inggris, lalu menyebar hingga ke Asia. Posisinya di Amerika Serikat dan tidak lama kemudian digantikan dengan MySpace dan kemudian Facebook dan LinkedIn, namun situs ini masih memiliki basis masa di Asia.

[sunting] Profil anggota palsu

Selain itu, seiring semakin populernya layanan ini muncul juga berbagai akun yang disebut fakester. Akun-akun ini adalah account yang dibuat bukan dengan identitas diri sendiri, seperti selebriti dan tokoh politik seperti Presiden RI ke-2, Soeharto, yang di Friendster terdapat beberapa account dengan nama beliau.

Bahkan terdapat 16 akun Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Andi Mallarangeng, pihak Istana Kepresidenan telah melacak pihak pembuat situs-situs itu, bahkan langsung menyurati pengelola jaringan Friendster maupun penyedia jasa Internet di Yahoo, agar sesegera mungkin menghentikan pengguna yang mengaku sebagai Presiden Yudhoyono. [1] [2]

[sunting] Pengenalan Friendster

Friendster biasa digunakan untuk mencari teman dan mempublikasikan profil pribadi, serta melengkapinya dengan foto.

Friendster tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi bahkan di seluruh dunia. Dengan menu Pencarian pengguna dapat mencari anggota Friendster lain, baik menurut nama, alamat, atau bahkan menurut hobinya.

Apabila telah melihat profil seorang anggota Friendster, pengguna dapat menambahkannya ke dalam daftar teman. Dengan mengklik Tambahkan sebagai Teman. Hanya saja untuk itu harus mengetahui alamat e-mail atau nama lengkapnya, setelah itu tinggal menunggu persetujuan darinya.

Pengguna juga bisa saling mengirimkan pesan kepada anggota anggota Friendster lain melalui fitur Kirim Pesan. Selain itu, juga dapat menambahkan testimoni kepada teman. Testimoni dapat berupa komentar, ucapan selamat ulang tahun, atau bahkan sebuah gambar. Testimoni yang telah diterima akan ditampilkan pada bagian bawah profil yang bersangkutan. Jika ingin menambahkan sebuah testimoni, anda cukup mengelik ikon Tambah Komentar pada profil.

Top profil

Friendster memilih salah satu dari profil paling nge-top di Friendster, untuk saat ini pemegangnya adalah John Paul Castro dari Filipina. Ia memegang gelar sebagai "Top Pick Profile of the Year". Pada tahun lalu, gelar ini disandang oleh Hasheem Thabeet dari India.[1][2]

Fitur terbaru

Setelah Friendster redup beberapa tahun belakangan karena munculnya situs jejaring yang baru yaitu Facebook, Friendster siap merebut kembali pasaran dengan dimunculkannya fitur terbaru seperti instant message yang diberi nama Friendster IM yang masih berupa versi Alpha. Instant message ini sudah digunakan dalam situs Facebook dan dilihat dari rencana pengembanganya Friendster IM ini akan ditambah beberapa fitur tambahan, antara lain emoticon dan file tran

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


facebook  

Facebook, Inc.
Tipe Perusahaan swasta
Didirikan Cambridge, Massachusetts
(4 Februari 2004)
Letak Palo Alto, California
Tokoh penting Mark Zuckerberg, Pendiri dan CEO
Dustin Moskovitz, Pendiri dan Wakil Presiden Teknis
Owen Van Natta, COO
Matt Cohler, Wakil Presiden Strategi dan Operasi Bisnis
Chris Hughes, Pendiri
Industri Internet
Pendapatan 300 juta USD[1] (estimasi 2008)
Karyawan 700 (November 2008)
Situs www.facebook.com

Facebook adalah situs web jejaring sosial yang diluncurkan pada 4 Februari 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang






Facebook adalah situs web jejaring sosial yang diluncurkan pada 4 Februari 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang lulusan Harvard dan mantan murid Ardsley High School. Keanggotaannya pada awalnya dibatasi untuk siswa dari Harvard College. Dalam dua bulan selanjutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College, Boston University, MIT, Tufts), Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League. Banyak perguruan tinggi lain yang selanjutnya ditambahkan berturut-turut dalam kurun waktu satu tahun setelah peluncurannya. Akhirnya, orang-orang yang memiliki alamat surat-e suatu universitas (seperti: .edu, .ac, .uk, dll) dari seluruh dunia dapat juga bergabung dengan situs jejaring sosial ini.

Selanjutnya dikembangkan pula jaringan untuk sekolah-sekolah tingkat atas dan beberapa perusahaan besar. Sejak 11 September 2006, orang dengan alamat surat-e apa pun dapat mendaftar di Facebook.[2] Pengguna dapat memilih untuk bergabung dengan satu atau lebih jaringan yang tersedia, seperti berdasarkan sekolah, tempat kerja, atau wilayah geografis.

Hingga Juli 2007, situs ini memiliki jumlah pengguna terdaftar paling besar di antara situs-situs yang berfokus pada sekolah dengan lebih dari 34 juta anggota aktif yang dimilikinya dari seluruh dunia.[3] Dari September 2006 hingga September 2007, peringkatnya naik dari posisi ke-60 ke posisi ke-7 situs paling banyak dikunjungi,[4] dan merupakan situs nomor satu untuk foto di Amerika Serikat, mengungguli situs publik lain seperti Flickr, dengan 8,5 juta foto dimuat setiap harinya.[5][6]

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


sejarah internet  

Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).




Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.



Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.



Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.


 Daftar kejadian penting


Tahun Kejadian

1957 Uni Sovyet (sekarang Rusia) meluncurkan wahana luar angkasa, Sputnik.

1958 Sebagai buntut dari "kekalahan" Amerika Serikat dalam meluncurkan wahana luar angkasa, dibentuklah sebuah badan di dalam Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Advanced Research Projects Agency (ARPA), yang bertujuan agar Amerika Serikat mampu meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi negara tersebut. Salah satu sasarannya adalah teknologi komputer.

1962 J.C.R. Licklider menulis sebuah tulisan mengenai sebuah visi di mana komputer-komputer dapat saling dihubungkan antara satu dengan lainnya secara global agar setiap komputer tersebut mampu menawarkan akses terhadap program dan juga data. Di tahun ini juga RAND Corporation memulai riset terhadap ide ini (jaringan komputer terdistribusi), yang ditujukan untuk tujuan militer.

Awal 1960-an Teori mengenai packet-switching dapat diimplementasikan dalam dunia nyata.

Pertengahan 1960-an ARPA mengembangkan ARPANET untuk mempromosikan "Cooperative Networking of Time-sharing Computers", dengan hanya empat buah host komputer yang dapat dihubungkan hingga tahun 1969, yakni Stanford Research Institute, University of California, Los Angeles, University of California, Santa Barbara, dan University of Utah.

1965 Istilah "Hypertext" dikeluarkan oleh Ted Nelson.

1968 Jaringan Tymnet dibuat.

1971 Anggota jaringan ARPANET bertambah menjadi 23 buah node komputer, yang terdiri atas komputer-komputer untuk riset milik pemerintah Amerika Serikat dan universitas.

1972 Sebuah kelompok kerja yang disebut dengan International Network Working Group (INWG) dibuat untuk meningkatkan teknologi jaringan komputer dan juga membuat standar-standar untuk jaringan komputer, termasuk di antaranya adalah Internet. Pembicara pertama dari organisasi ini adalah Vint Cerf, yang kemudian disebut sebagai "Bapak Internet"

1972-1974 Beberapa layanan basis data komersial seperti Dialog, SDC Orbit, Lexis, The New York Times DataBank, dan lainnya, mendaftarkan dirinya ke ARPANET melalui jaringan dial-up.

1973 ARPANET ke luar Amerika Serikat: pada tahun ini, anggota ARPANET bertambah lagi dengan masuknya beberapa universitas di luar Amerika Serikat yakni University College of London dari Inggris dan Royal Radar Establishment di Norwegia.

1974 Vint Cerf dan Bob Kahn mempublikasikan spesifikasi detail protokol Transmission Control Protocol (TCP) dalam artikel "A Protocol for Packet Network Interconnection".

1974 Bolt, Beranet & Newman (BBN), pontraktor untuk ARPANET, membuka sebuah versi komersial dari ARPANET yang mereka sebut sebagai Telenet, yang merupakan layanan paket data publik pertama.

1977 Sudah ada 111 buah komputer yang telah terhubung ke ARPANET.

1978 Protokol TCP dipecah menjadi dua bagian, yakni Transmission Control Protocol dan Internet Protocol (TCP/IP).

1979 Grup diskusi Usenet pertama dibuat oleh Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, alumni dari Duke University dan University of North Carolina Amerika Serikat. Setelah itu, penggunaan Usenet pun meningkat secara drastis.

Di tahun ini pula, emoticon diusulkan oleh Kevin McKenzie.

Awal 1980-an Komputer pribadi (PC) mewabah, dan menjadi bagian dari banyak hidup manusia.

Tahun ini tercatat ARPANET telah memiliki anggota hingga 213 host yang terhubung.

Layanan BITNET (Because It's Time Network) dimulai, dengan menyediakan layanan e-mail, mailing list, dan juga File Transfer Protocol (FTP).

CSNET (Computer Science Network) pun dibangun pada tahun ini oleh para ilmuwan dan pakar pada bidang ilmu komputer dari Purdue University, University of Washington, RAND Corporation, dan BBN, dengan dukungan dari National Science Foundation (NSF). Jaringan ini menyediakan layanan e-mail dan beberapa layanan lainnya kepada para ilmuwan tersebut tanpa harus mengakses ARPANET.

1982 Istilah "Internet" pertama kali digunakan, dan TCP/IP diadopsi sebagai protokol universal untuk jaringan tersebut.

Name server mulai dikembangkan, sehingga mengizinkan para pengguna agar dapat terhubung kepada sebuah host tanpa harus mengetahui jalur pasti menuju host tersebut.

Tahun ini tercatat ada lebih dari 1000 buah host yang tergabung ke Internet.

1986 Diperkenalkan sistem nama domain, yang sekarang dikenal dengan DNS(Domain Name System)yang berfungsi untuk menyeragamkan sistem pemberian nama alamat di jaringan komputer.

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


mendaki harus dengan penuh persiapan  

Kamis, 30 Juli 2009

BANYAK remaja sering mengisi waktu liburan dengan naik gunung. Namun, karena ketidak-tahuan, kegiatan fisik berat itu sering tidak disiapkan dengan baik.Padahal, mendaki gunung ditentukan oleh faktor ekstern dan intern, dan kebugaran fisik mutlak diperlukan.

Pendaki gunung legendaris asal Inggris, Sir George Leigh Mallory, kerap menjawab pendek pertanyaan mengapa ia begitu tergila-gila naik gunung. *Because
it is there, *ujarnya. Jawaban itu menggambarkan betapa luas pengalamannya mendaki gunung dan bertualang. Selain jawaban itu, masih banyak alasan
mengapa seseorang mendaki gunung atau menggeluti kegiatan petualangan lainnya.

Anggota-anggota Mapala Universitas Indonesia-kelompok pencinta alam tertua (bersama Wanadri Bandung) di Indonesia-contohnya. Mereka punya alasan lebih
panjang dari Mallory. Dalam halaman awal buku pegangan petualangan yang dimiliki seluruh anggotanya tertulis, Nasionalisme tidak dapat tumbuh dari slogan atau indoktrinasi. Cinta tanah air hanya tumbuh dari melihat langsung alam dan masyarakatnya. Untuk itulah kami naik gunung.

Yang jelas, tidak seorang petualang alam-komunitas di Indonesia lebih senang menggunakan istilah pencinta alam-melakukan kegiatan itu dengan alasan untuk
gagah-gagahan. Karena bukan untuk gagah-gagahan, maka sebaiknya tidak ada istilah modal nekad dalam mendaki gunung.

Bagaimanapun, gunung dengan rimba liarnya, tebing terjal, udara dingin,kencangnya angin yang membuat tulang ngilu, malam yang gelap dan kabut yang
pekat bukanlah habitat manusia modern. Bahaya yang dikandung alam itu akan menjadi semakin besar bila pendaki gunung tidak membekali diri dengan peralatan, kekuatan fisik, pengetahuan tentang alam, dan navigasi yang baik.

Tanpa persiapan yang baik, naik gunung tidak bermakna apa-apa. Secara umum, ada dua faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya pendakian gunung. Pertama, faktor ekstern atau faktor yang berasal dari luar diri
pendaki. Cuaca, kondisi alam, gas beracun yang dikandung gunung dan sebagainya yang merupakan sifat dan bagian alam. Karena itu, bahaya yang mungkin timbul seperti angin badai, pohon tumbang, letusan gunung atau
meruapnya gas beracun dikategorikan sebagai bahaya objektif (objective danger). Seringkali faktor itu berubah dengan cepat di luar dugaan manusia.

Tidak ada seorang pendaki pun yang dapat mengatur bahaya objektif itu. Namun dia dapat menyiapkan diri menghadapi segala kemungkinan itu. Diri pendaki,
segala persiapan, dan kemampuannya itulah yang menjadi faktor intern, faktor kedua yang berpengaruh pada sukses atau gagalnya mendaki gunung.

Bila pendaki tidak mempersiapkan pendakian, maka dia hanya memperbesar bahaya subyektif. Misalnya, bahaya kedinginan karena pendaki tidak membawa jaket tebal atau tenda untuk melawan dinginnya udara dan kencangnya angin.

Tidak bisa ditawar, mendaki gunung adalah kegiatan fisik berat. Karena itu, kebugaran fisik adalah hal mutlak. Untuk berjalan dan menarik badan dari
rintangan dahan atau batu, otot tungkai dan tangan harus kuat. Untuk menahan beban ransel, otot bahu harus kuat. Daya tahan (endurance) amat diperlukan
karena dibutuhkan perjalanan berjam-jam hingga hitungan hari untuk bisa tiba di puncak.

Bila tidak biasa berolahraga, calon pendaki sebaiknya melakukan jogging dua atau tiga kali seminggu, dilakukan dua hingga tiga minggu sebelum pendakian.
Mulailah jogging tanpa memaksa diri, misalnya cukup 30 menit dengan lari-lari santai.

Tingkatkan waktu dan kecepatan jogging secara bertahap pada kesempatan berikutnya. Bila kegiatan itu terasa membosankan, dapat diselingi dengan berenang. Dua olahraga itu sangat bermanfaat meningkatkan endurance dan kapasitas maksimum paru-paru menyedot oksigen (Volume O2 maximum/VO2 max).

Latihan push up, sit up, pull up sebaiknya juga dilakukan untuk memperkuat otot-otot.

Saking semangatnya, pendaki muda kerap kali ingin segera mencapai puncak,apalagi bila kegiatan itu dilakukan berkelompok. Persaingan untuk berjalan
paling cepat, paling depan, dan menjadi orang pertama memijak puncak,sebaiknya ditinggalkan.

Mendaki gunung yang baik justru melangkah perlahan dalam langkah-langkah kecil dan dalam irama tetap. Dengan berjalan seperti itu , pendaki dapat
mengatur napas, dan menggunakan tenaga seefisien mungkin. Bagaimanapun mendaki merupakan pekerjaan melelahkan. Selain itu, keindahan alam dan
kebersamaan dalam rombongan, sering menggoda pendaki untuk banyak berhenti dan beristirahat di tengah jalan. Bila dituruti terus, bukan tidak mungkin
pendakian malah gagal mencapai puncak. Karena itu, cobalah membuat target pendakian. Misalnya, harus berjalan nonstop selama satu jam, lalu istirahat
10 menit, kembali mendaki selama satu jam dan seterusnya. Lakukan hal ini hingga mencapai puncak atau hari telah sore untuk berkemah. Pada medan perjalanan yang landai, target waktu seperti itu dapat diganti dengan target tempat. Caranya, tentukanlah titik-titik target di peta sebagai titik beristirahat.

Buatlah jadwal rencana kegiatan sehingga waktu yang tersedia digunakan seefektif mungkin dalam bergiat di alam. Jadwal itu memungkinkan pendaki menghitung berapa banyak makanan, pakaian, peralatan harus dibawa, dan dana yang harus disiapkan. Jadwal itu antara lain mencakup keberangkatan, jadwal dan rute pendakian, kapan tiba di puncak, jadwal dan rute pulang, dan
seterusnya. Jadwal pendakian perhari dapat lebih dirinci dengan berapa jam jatah pendakian, pukul berapa dimulai dan kapan berhenti serta seterusnya.

Untuk menghindari beban bawaan terlalu berat, hindari membawa barang-barang yang tidak perlu. Misalnya, cukup membawa baju dan celana tiga atau empat stel meski pendakian memerlukan waktu cukup lama. Satu stel pakaian dikenakan saat berangkat dari rumah hingga kaki gunung dan saat pulang. Satu stel sebagai baju lapangan saat mendaki. Satu stel yang lain sebagai baju
kering yang digunakan saat berkemah. Rain coat dan payung dapat dicoret dari barang bawaan bila telah membawa ponco. Bila telah membawa lilin, cukup
membawa batu batere seperlunya untuk menyalakan senter dalam keadaan darurat. Piring dapat ditinggal di rumah karena wadah makanan dapat menggunakan rantang memasak atau cangkir.

Bila barang perlengkapan telah terkumpul, masukkan semua ke dalam ransel. Jangan biarkan ada sejumlah barang seperti cangkir atau sandal diikat di lua
ransel. Selain tidak sedap dipandang, risiko hilang selama pendakian, amat besar. Meski demikian, ada beberapa barang yang ditolerir bila ditaruh di
luar ransel dan diikat dengan tali webbing ransel. Misalnya, matras karet dan tiang tenda. Namun, yakinkan, semua telah diikat dengan kencang.
Menaruh barang di dalam ransel amat berbeda dengan cara memasukkan buku-buku pelajaran dalam daypack (ransel kecil yang biasa digunakan ke sekolah).

Buku pelajaran, baju praktikum, kalkulator dapat kita cemplungkan begitu saja ke dalam daypack. Sebaliknya, barang-barang pendakian harus dimasukkan dalam ransel dengan aturan tertentu sehingga mengurangi rasa sakit saat memanggul dan menghindari ruang kosong dalam ransel.

Prinsip pengepakan barang dalam ransel.
1. Letakkan barang ringan di bagian bawah dan barang berat di bagian atas.

2. Barang-barang yang diperlukan paling akhir (misalnya peralatan kemping dan tidur), ditaruh di bagian bawah dan barang yang sering dikeluar-masukkan(seperti jaket, jas hujan, botol air) di bagian atas.

3. Jangan biarkan ada ruang kosong dalam ransel. Contoh, manfaatkan bagian dalam panci sebagai tempat menyimpan beras.

Untuk itu, langkah pertama mengepak perlengkapan pendakian adalah mengelompokkan barang menurut jenis,
seperti:
a. pakaian dan kantung tidur,
b. alat memasak,
c. tenda,
d. makanan.

Bungkus kelompok-kelompok barang itu dalam kantong-kantong plastik agar mudah dicari.
Sebagian besar pendaki menganggap, mengepak barang merupakan seni tersendiri dan kerap mengasyikkan.



Tips Persiapan Mendaki Gunung :

1. Pilih Barang Yang Dapat Berfungsi Ganda
Contoh : Alumunium foil, bisa untuk pengganti piring, bisa untuk
membungkus sisa nasi untuk dimakan nanti, dan yang penting bisa dilipat
hingga tidak memakan tempat di ransel.
2. Matras
Sebisa mungkin matras disimpan didalam ransel jika akan pergi kelokasi yang
hutannya lebat, atau jika akan membuka jalur pendakian baru.
3. Kantung Plastik
Selalu siapkan kantung plastik didalam ransel kamu, karena akan berguna
sekali nanti misalnya untuk tempat sampah yang harus kamu bawa turun,
baju basah dan lain sebagainya.
4. Menyimpan Pakaian
Jika kamu meragukan ransel yang kamu gunakan kedap air atau tidak, selalu
bungkus pakaianmu didalam kantung plastik, gunanya agar pakaian tidak
basah dan lembab.
Sebaiknya pakaian kotor dipisahkan dalam kantung tersendiri dan tidak
dicampur dengan pakaian bersih
5. Menyimpan Makanan
Pada gunung-gunung tertentu (misalnya Rinjani) usahakan makanan
dibungkus dengan plastik dan ditutup rapat kemudian dimasukkan kedalam
ransel, karena monyet-monyet didekat puncak / base camp terakhir suka
membongkar isi tenda untuk mencari makanan.
6. Menyimpan Korek Api Batangan
Simpan korek api batangan kamu didalam bekas tempat film (photo), agar
korek api kamu selalu kering.
7. Packing Barang / Menyusun Barang Di Ransel

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


tehnik dasar survival  

Survival adalah suatu tindakan yang paling awal yang dilakukan oleh setiap makhluk yang hidup untuk mempertahankan hidupnya dari berbagai ancaman, survival adalah perjuangan agar tetap hidup.
Dilihat dari kondisi alam Indonesia maka pengetahuan survival ini harus disesuaikan, juga dengan iklim tropis yang ada di negara kita. Di Indonesia daerah yang akan ditemui adalah : hutan belantara, rawa, sungai, padang ilalang, gunung berapai dan lain sebagainya.
Ada beberapa permasalahan yang akan kita hadapi, yaitu masalah / bahaya yang ada di alam (bahaya obyektif), masalah yang menyangkut diri kita sendiri (bahaya subyektif). Ada beberapa aspek yang akan muncul dalam menghadapi survival:
1. Psikologis : panik, takut, cemas, kesepian, bingung, tertekan, dll.
2. Fisiologis : sakit, lapar, haus, luka, lelah, dll.
3. Lingkungan : panas, dingin, kering, hujan, angin, vegetasi, fauna, dll.

Ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam melakukan survival, selain faktor keberuntungan (nasib baik/pertolongan Tuhan tentunya), yaitu:
• Semangat untuk mempertahankan hidup.
• Kesiapan diri.
• Alat pendukung.

Beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi dalam menghadapi survival :
Perlindungan terhadap ancaman :

• cuaca,
• binatang,
• makanan/minuman
• penyakit

Untuk mengatasi keadaan cuaca yang dingin atau panas adalah dengan membuat bivak atau tempat berlindung sebagai sarana perlindungan yang nyaman bagi kita dari ancaman faktor-faktor alam yang ekstrim, selain itu agar badan kita tetap nyaman, usahakan selalu memakai pakaian yang kering.
Beberapa cara dan teknik pembuatan bivak dengan berbagai macam medan dan bahan yang digunakan. Fungsi utama membuat bivak adalah melindungi diri dari cuaca, binatang dll.
Makanan dan minuman juga sangat penting yang harus didapatkan dalam menghadapi keadaan yang genting dimana kita butuh tenaga / kalori untuk melakukan aktifitas. Ciri-ciri dan karakteristiknya harus kita kenali agar tidak membahayakan. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat Zoologi dan Botani praktis.

  • Galilah lubang sedalam kira-kira 30-50 cm dengan diameter yang lebih besar dari misting / rantang (apa pun yang dapat digunakan untuk menampung air)
  • Potonglah ranting kering dengan panjang kira-kira 50 cm, siapkan selembar plastik yang cukup lebar (bisa juga menggunakan ponco / jas hujan).
  • Letakkan misting / rantang di dasar lubang, tegakkan batang / ranting tadi dan tutupi dengan pastik, jangan lupa letakkan batu disekelilingnya agar tidak mudah bergeser. (lihat gambar 1)
  • Tunggulah air menguap dari permukaan tanah.
Gambar 2, teknik pembuatannya sama dengan gambar 1 hanya saja dibuat tumpukan daun kering disekelilingnya dengan jarak yang cukup agar ponco / plastik tidak meleleh, dan nyalakan (perhatikan api jangan terlalu besar). Tunggulah air yang menguap dari permukaan tanah (hal ini dapat dilakukan kapan pun).
Api sangat berguna untuk menghangatkan tubuh kita, untuk memasak dan untuk melindungi diri kita dari ancaman binatang-binatang buas, teknik dan cara pembuatan api harus kita kuasai dengan baik. Membuat jebakan untuk mendapatkan makanan juga salah satu cara untuk tetap bertahan.

Tindakan dalam menghadapi survival :
Ingat semboyan ‘STOP’ :

S = Stop (berhenti).
T = Thinking (mulailah berpikir, dengan ketenangan berpikir akan mudah bertindak)
O = Observe (amati keadaan disekitar kita, apa yang bisa kita kerjakan)
P = Planning (buat perencanaan mengenai tindakan yang akan kita lakukan)


Sumber : Diambil dari beberapa situs dan buku tentang Teknik dasar Alam bebas

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


cinta masa remaja  


assalaamu’alaikum wr. wb.

Salah satu sasaran bidik mutakhir dari sinetron masa kini adalah remaja. Kalau dulu yang namanya sinetron itu identik dengan ibu-ibu atau bahkan pembantu rumah tangga, maka sekarang remaja usia ABG pun mereka jadikan ‘mangsa’. Kini menjamur sinetron yang latar belakangnya adalah kisah percintaan sepasang manusia yang usianya masih remaja ; masih SMA, bahkan ada juga yang SMP.

Bukan sinetron saja. Masalah percintaan kaum remaja memang tidak ada habis-habisnya dieksploitasi oleh para raksasa industri. Valentine dijadikan ajang untuk menjual habis barang dagangan, dengan sasaran utamanya adalah kaum remaja. Siapa korban terbanyak dari Britney Spears? Tidak lain dan tidak bukan adalah kaum remaja. Siapa yang merasakan dampak besar akibat merebaknya pornografi? Ternyata kaum remaja juga. Jadi dengan mudah kita dapat menyimpulkan bahwa menjadi remaja di jaman sekarang ini memang runyamnya minta ampun!

Masalahnya (menurut saya) hanya satu : kaum remaja seringkali tidak punya pegangan. Di satu sisi ia baru saja beranjak dari usia kanak-kanak, di mana pada masa-masa itu ia hanya menggunakan satu logika, yaitu meniru. Di sisi lain, ia juga baru mulai menjajaki kehidupan orang dewasa yang penuh dengan pilihan dan terbukanya akses-akses yang sebelumnya tidak bisa dibuka. Repotnya lagi, pada usia ini pulalah muncul keinginan untuk memberontak, baik pada orang tua, guru, atau tatanan nilai-nilai adat dan agama. Kecuali aturan Allah SWT, segalanya memang boleh dikritisi. Namun apakah semua harus dilawan? Inilah salah satu godaan terbesar yang dialami oleh setiap manusia ketika menginjak masa usia remaja.

Akhirnya, alih-alih melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri, kaum remaja justru seringkali mencederai kepentingannya sendiri. Karena kesal pada orang tua yang selalu menyuruh belajar (misalnya dengan memberi target rangking, menyuruh anak belajar di bimbel plus belajar privat di rumah), maka ia ‘membalasnya’ di sekolah, misalnya dengan bolos, dan berbagai kenakalan lainnya. Sebenarnya sedikit sekali remaja yang benar-benar nakal. Sebagian besar hanya marah, dan kebingungan bagaimana harus menyalurkan amarahnya.


Dengan prinsip ‘tampil beda’, akhirnya kaum remaja justru ‘tampil seragam’. Waktu saya kelas 2-3 SMP dahulu, siswi sekolah sedang gandrung sepatu ‘Doc Mart’. Sekarang, rata-rata kaus kakinya tinggi seperti pemain sepak bola, dan panjang baju seragamnya pas sampai di pinggang. Dulu sekali, orang-orang beramai-ramai mengkeritingkan rambutnya. Sekarang, yang ikal pun ingin rambut lurus. Kalau dulu kekekaran tubuh dan ke-macho-an pribadi adalah kebanggaan para siswa, sekarang mereka malah tampil sekurus mungkin, dengan gaya rambut yang aneh meniru-niru Good Charlotte dan band punk semacamnya. Mereka memang mengaku ingin tampil beda, tapi di mata orang lain, mereka justru tak berkarakter sama sekali. Inilah ‘sisa-sisa’ logika meniru yang masih mereka pakai dari masa kanak-kanak.

Pada usia ini pula manusia cenderung melakukan hal-hal yang akan disesalinya kemudian. Masalahnya, mereka tidak melakukannya dengan niat yang tepat. Berbuat salah itu biasa bagi siapa pun, namun ada kalanya seorang remaja melakukan sesuatu yang salah menurut akalnya, namun ia tidak memiliki kemampuan untuk menolaknya. Kadang mereka melakukannya untuk mencari perhatian, kadang hanya demi pembalasan, meskipun nyaris selalu salah sasaran.

Pada prinsipnya kaum remaja seringkali merasa kesepian. Mereka merasa orang tuanya tidak memahami keadaan dirinya (dan kalau mau jujur, orang tua memang seringkali lupa dengan kondisi jiwa kaum remaja), apalagi gurunya. Maka mereka pun berpaling pada teman-teman sebayanya dan orang-orang yang mereka idolakan. Jika teman-temannya merokok, maka mereka pun tergoda untuk merokok. Jika artis Hollywood pujaan hatinya menjunjung tinggi seks bebas, maka perzinaan pun tidak tabu lagi di matanya.

Adalah sebuah ironi yang tak terperi ketika saya menyadari bahwa kaum remaja selalu ingin dimengerti, namun mereka sendiri seringkali tidak mengerti dirinya sendiri. Mereka mencari-cari identitas dirinya ‘keluar’, padahal mereka seharusnya duduk dan mencarinya ‘di dalam’. Mereka melihat-lihat identitas orang lain dan mencoba menerapkannya pada diri sendiri dengan logika trial and error yang sangat menyedihkan. Padahal sunnatullaah berlaku sampai kapan pun : manusia tidak menghormati seorang copycat ! Anda bisa dengan mudah tampil keren, tapi terhormat itu urusan lain lagi.

Kembali pada masalah cinta, khususnya cinta remaja.

Kaum remaja seringkali tidak menyadari keadaan dirinya sendiri yang masih sangat labil dan amat dipengaruhi oleh ego pribadi. Kondisi yang demikian ini adalah kondisi yang paling tidak ideal untuk berkecimpung dalam masalah percintaan. Itulah sebabnya, meskipun sinetron-sinetron menggambarkan sebaliknya, namun drama percintaan yang dialami oleh kaum remaja lebih sering kandas di tengah jalan daripada berlanjut menuju akhir yang baik.

Jika bicara masalah cinta, yang seringkali muncul dalam perbincangan adalah ucapan-ucapan seperti :

* “Kamu kok nggak ngertiin aku...”
* “Aku ingin...”
* “....pasangan yang bisa membahagiakan aku.”

Kata-kata yang saya tebalkan dapat dengan mudah menunjukkan adanya campur tangan ego dalam kadar yang cukup tinggi. Sekali lagi, ini adalah racun dalam urusan cinta-cintaan. Sayangnya, banyak yang tidak menyadari.

Bagi seorang Muslim, hidup bukan untuk diri sendiri. Jangan bicara kasih sayang kalau masih memikirkan diri sendiri, dan jangan ngomong cinta kalau tidak mau mendahulukan pasangan. Dengan demikian, kalau memang mau bicara cinta, maka seorang remaja harus rela terlebih dahulu untuk melepaskan logika kanak-kanaknya dan melangkah lebih jauh dengan logika orang dewasa. Dan untuk menjadi dewasa, tentu saja, butuh waktu.

Hargailah waktu.

wassalaamu’alaikum wr. wb.

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


gunung bromo  

Gambar Gunung Bromo dari NASA.

Gunung Bromo (dari bahasa Sansekerta/Jawa Kuna: Brahma, salah seorang Dewa Utama Hindu), merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.
Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.
Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.

Sejarah letusan

Selama abad ke-20, gunung yang terkenal sebagai tempat wisata itu meletus sebanyak tiga kali, dengan interval waktu yang teratur, yaitu 30 tahun. Letusan terbesar terjadi 1974, sedangkan letusan terakhir terjadi pada 2004.
Sejarah letusan Bromo: 2004, 2001, 1995, 1984, 1983, 1980, 1972, 1956, 1955, 1950, 1948, 1040, 1939, 1935, 1930, 1929, 1928, 1922, 1921, 1915, 1916, 1910, 1909, 1907, 1908, 1907, 1906, 1907, 1896, 1893, 1890, 1888, 1886, 1887, 1886, 1885, 1886, 1885, 1877, 1867, 1868, 1866, 1865, 1865, 1860, 1859, 1858, 1858, 1857, 1856, 1844, 1843, 1843, 1835, 1830, 1830, 1829, 1825, 1822, 1823, 1820, 1815, 1804, 1775, dan 1767.

 Bromo sebagai gunung suci

Bagi penduduk Bromo, suku Tengger, Gunung Brahma (Bromo) dipercaya sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.

Lihat pula

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


 

Design by gentha_petir artphoto