apa sich enaknya jomblo???
Senin, 06 Juli 2009
1. Jam tidur lebih teratur.
Coba kalau lagi punya pacar yang sedang punya tugas terus pengen ditemenin begadang lewat ngobrol di telepon. Selain bikin badan kurus dan kurang darah, begadang juga tidak dianjurkan sama bang Rhoma Irama.
2. Pulsa HP lebih hemat.
Punya hubungan sebab-akibat dengan nomor 1.
3. Makan lebih lahap.
Bayangin aja kalau lagi ngidam bakso sengidam-ngidamnya, pas baksonya udah depan mata tau-tau buyar dengan suara “sayang.. makan cabe rawit aja yuk.” Mending kalau kenyang, kalau malah mencret?
4. Lebih aman berkendara.
Fokus berkendara bisa lebih jelas. Gak usah takut terganggu dengan suara jeritan panik waktu sedang kejar-kejaran dengan polisi lalu lintas.
5. Pengeluaran untuk BBM bisa berkurang.
Kemana-mana cukup sesuai keperluan saja. Gak perlu ada acara ngantar-jemput ke rumah, kampus, salon atau mall.
6. Nonton bioskop lebih irit.
Masuk teater cukup beli 1 tiket doang. Gak perlu beli popcorn atau soft drink. Cukup dengan menenteng tas berisi bekal gorengan dan air mineral isi ulang dari rumah.
7. Hobi tersalurkan.
Pasti gak enak banget kalau sedang latihan band terus si pacar ngomong, “Yang, lagunya jangan kenceng-kenceng dong. Lagunya Inul aja yah…” Gubraak.. Ato klo pas lagi waktunya main bola trus si pacar minta buat nganter-jemput nyokapnya buat shopping.
8. Lebih hemat waktu.
Daripada ngebuang-buang waktu nungguin pacar yang lagi dandan, manfaatkan waktu kosong dengan hal yang lebih bermanfaat seperti, hmm… Tidur.
9. Badan lebih sehat.
Ini buat yang punya cewek yang profesinya atlet bela diri, panahan, atau menembak. Ga perlu khawatir dijadiin objek sparing partner ato dijadiin papan target anak panah.
Pakdhe Oliver Jameson, di situs askmen.com, mengatakan bahwa di majalah, film atau di media yang lain selalu dinyatakan bahwa laki-laki akan selalu memerlukan wanita di sisi mereka agar dapat menjadi bahagia. Namun ada juga saatnya untuk menikmati suatu ’kemerdekaan’ dari dunia perhubungan, yaitu menanggalkan status hubungan untuk kemudian menjadi Jomblo (being single). Dari apa yang saya baca, setidaknya dia memberikan 10 alasan untuk hal ini (dengan perubahan seperlunya):
1. Kamu tidak perlu memberikan toleransi terhadap mood dan omelan.
Pernahkah kamu merasakan bahwa cewek kamu tiba-tiba marah-marah tanpa sebab? Mengomel dan lain sebagainya? Ketika Anda bangun di pagi hari, anda akan merasa tenteram, karena hal itu hanya sebuah mimpi saja dan tidak terjadi pada kehidupan nyata para jombloers.
2. Tidak kuatir kelebihan berat badan.
Gak perlu repot-repot diomelin karena badan terlalu gemuk, atau badan
kurang athletis. Kamu bisa pergi cari baju kesukaan yang sesuai dengan keinginan. Berat badan pun bisa semau gue. Hanya saja disarankan untuk tidak terlalu bebas (baca: over) dalam hal ini, selain akan menjadi berat, setidaknya tetap jaga kondisi agar suatu hari ada masa ”berburu” pasangan, masalah berat badan dapat cepat teratasi.
3. Dapat mengembangkan apresiasi bakat kemandirian.
Dengan menjadi seorang jomblo dan sendiri, setidaknya kamu yang tidak punya pembantu di rumah, bisa belajar melakukan hal-hal seperti: memasak, mencuci pakaian, menyeterika, dan kegiatan lain yang bersifat mandiri. Setidaknya apresiasi bakat ini suatu hari bisa menjadi modal kalau memang suatu hari nanti memerlukan pasangan.
4. Kamu bisa mengontrol keuangan sendiri.
Ternyata kebebasan financial tidak cuma dimiliki oleh tuan tanah, investor, businessman, atau leader jaringan di dunia MLM. Jomblo bisa mengekspresikan kebebasan finansial dengan mengatur cashflow sendiri tanpa ”intervensi” dari pasangan. Namun bagaimanapun juga hal ini bukan berarti kamu dapat menghemat pengeluaran. Bisa saja lebih boros, atau malah tetap saja defisit, namun setidaknya dengan menjadi Jomblo, kamu adalah master atas uang yang kamu pegang. Kamu yang punya kontrol gitu. Dengan pengecualian, tentu saja ini gak berlaku bagi jombloers yang dompet, rekening, dan simpanan di bawah bantalnya masih dimonitor nyokap dan bokap.
5. Memiliki lebih banyak waktu untuk berbagai aktivitas
Kamu ingin menghabiskan waktu nonton TV? Nonton sinetron sampai bosen tamat berkali-kali? Mau ke fitness untuk membuat badan menjadi kekar? Mau main game sampai tangan kapalan? Tentu saja dengan menjadi Jomblo waktu kamu menjadi lebih luang, setidaknya waktu untuk ngapel, waktu untuk antar jemput pasangan, waktu untuk ngobrol, maupun waktu untuk marahan bisa digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang lain.
6. Tidak perlu berinteraksi dengan tingkah laku orang lain.
Kamu gak perlu mendengarkan dengkuran doi kalau pas dia tidur (bagi yang sudah punya hak untuk bobok bareng), kamu gak perlu mencak-mencak karena dia pinjam pisau cukur kamu untuk mencukur bulu kaki atau bulu keteknya (wiih, seremnyaaa). Karena orang ditakdirkan untuk berbeda dan jarang memiliki kesamaan, maka hidup berpasangan membuat seseorang harus bisa berinteraksi dengan tingkah laku pasangan yang kadang tidak sesuai dengan tingkah laku kamu.
7. Dapat melakukan sesuatu secara spontan.
Suatu saat jika kamu ingin pergi naik sepeda, atau mau jalan-jalan atau pas ada tugas keluar kota, atau pas mau ngikut acara kemah, setidaknya kamu memiliki kebebasan untuk melakukan, dan gak memerlukan waktu untuk ijin dan konsultasi dengan pasangan mengenai kegiatan yang ingin dilakukan.
8. Fokus pada karir.
Kamu bisa memanfaatkan waktu extra untuk mengerjakan pekerjaan dengan lebih baik, atau bahkan mengerjakan lemburan. Keadaah jomblo adalah waktu yang tepat untuk mengembangkan karir kamu.
9. Be your own boss
Seperti kemerdekaan, kamu adalah diri kamu, dan kamu berhak untuk bisa mengendalikan diri sendiri. Pada waktu jomblo, kamu tidak perlu takut untuk dikendalikan pasangan, karena yang menjadi boss adalah kamu sendiri.
10. Kamu dapat melakukan flirting kapan saja dimana saja.
Kalau pas lagi jomblo, mau lirik sana lirik sini bisa dilakukan kapan saja, tidak perlu takut ada yang cemberut. Saya sih sebenarnya tidak tahu alasan-alasan di atas adalah bentuk pembenaran dan motivasi atas keputusasaan karena menjadi jomblo, atau ungkapan rasa syukur karena telah menjadi jomblo.
Namun demikian, di sisi lain, banyak sekali obrolan yang menyatakan bahwa jomblo itu sangat pedih, dan tidak enak, karena tidak ada enaknya, menjadikan sebagian orang tetap mengeluh karena kesendiriannya, merasa hidup yang dialami sunggu tidak adil, sehingga kadang apa yang dilakukan ada di luar batas nalar. Mereka sampai membuat kelompok-kelompok khusus bagi teman-teman yang jomblo, ada yang menyendiri dan sebagainya, walaupun tidak semuanya demikian.
Posting Komentar